kalau difikir.. sepertinya beliau masih ada dirumahnya...
ketika ku pulang dari perantauan ini, aku pulang kerumah dan mengunjunginya dirumah yang lain..
teringat beberapa pengalaman bersama beliau, ketika kami berjalan-jalan ke rumah tante dengan menggunakan kendaraan darat, aku mabuk perjalanan dan Ia begitu telaten mengurusku...
Suka teringat dengan sesuatu hal yang membuatku menyesal... ketika beliau curhat, aku hanya sibuk mendengar bukan mendengarkan.. aku hanya mainan facebook... ya Allah maafkan aku waktu itu..
tapi beliau begitu baik padaku,,,
pernah ketika aku sakit hati oleh beliau karena aku tak diperbolehkan main hanya untuk menemaninya aku menggerutu kesal padanya... tapi sekarang aku menggerutu pada diriku sendiri kenapa aku seperti itu dan merasa berdosa padanya... ya Allah maafkan aku..
Selain menjadi seorang nenek bagiku, ia seseorang yang berarti dalam hidupku.. ia yang mendukung aku untuk memakai kerudung.. ia yang menjadi teman, menjadi sahabat, menjadi orang tua..
Menyenangkan bagiku, ketikaku membantunya untuk mandi... ketika rambutnya dibersihkan menggunakan sampo, aku selalu memain-mainkan rambutnya, seperti gaya anak punk, boyband dan lain-lain... menyenangkan sekali... memasak bersama, nyate bersama..
"ia selalu berkata.. cucuku yang paling cantik adalah kamu.. "
Begitu terkejut ketika ku mendengar ia tak sadarkan diri.. alhamdullilahnya aku sempat melihatnya, mengaji untuknya, mencium tangannya dan mencium keningnya... Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah.. diampuni dosanya diberikan tempat yang paling indah disisi-Nya.. dilapangkan kuburnya, di terangkan didalam kuburnya... amin...
Will always pray for you..
Ttibute to : My Lovely Grandma.. -"mah eneng" "mah nini" "emah"-
Jumat, 30 Desember 2011
Kamis, 29 Desember 2011
Never say Never, Yes U can, Be Your Self.. :)) *what?
Kau tahu bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan sebaik-baiknya..
Dengan menciptakanmu ia mempunyai banyak skenario untukmu..
hanya saja kenapa kamu tidak menyadari bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik? Tuhan tahu apa yang kamu perlukan sehingga Tuhan Allah SWT tidak memberikan apa yang kamu inginkan..
terkadang banyak yang memandang dan mempunyai keyakinan bahwa "ih... aku ga bisa gitu.." padahal mungkin bisa sangat bisa..
Itu aku, aku yang dulu atau mugkin sekarang.... ketika tidak bisa berfikir dengan jernih.
Terkadang saya suka berfikir, "kalo aja aku itu dia.. mungkin aku...."
harapan yang konyol mungkin.. sangat mencerminkan rasa tidak mensyukuri dengan apa yang diberikan oleh Allah...
Memang, itu keliru.. dan hal itu, keyakinan itu, asumsi itu harus diennyahkan dari fikiran,,,
Selalu takut dengan hal-hal yang sudah dikerjakan oleh sendiri HEI!! Look around u... kita harus mampu yakin dengan kemampuan yang kita miliki...
manusia itu terlahir sebagai juara, terlahir sebagai makhluk yang punya banyak potensi. tinggal bagaimana ia dapat mengoptimalkan potensi tersebut..
Lets check this out!
ketika kamu sudah mengerjakan suatu pekerjaan dan kamu tidak yakin dengan hal itu, kenapa banyak temanmu yang mengomentari pekerjaanmu itu baik.. orang lain saja merasa menganggap kamu sudah mampu, namun kenapa diri sendiri tidak seperti itu itu..
Itu sangat mengganggu kamu bukan? terbayang-bayang oleh orang lain..
"dia kan gini,, dia kan gitu.." heii hei... sudah aku katakan seberapa kali kata "hei" padamu..
Itu orang lain, Bukan KAMU! Kamu adalah KAMU, Kamu itu Bukan DIA Atau juga SAYA!!
Never say never if u trust that u can do it, u can do everything if u trust ur ability... :))
Dengan menciptakanmu ia mempunyai banyak skenario untukmu..
hanya saja kenapa kamu tidak menyadari bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik? Tuhan tahu apa yang kamu perlukan sehingga Tuhan Allah SWT tidak memberikan apa yang kamu inginkan..
terkadang banyak yang memandang dan mempunyai keyakinan bahwa "ih... aku ga bisa gitu.." padahal mungkin bisa sangat bisa..
Itu aku, aku yang dulu atau mugkin sekarang.... ketika tidak bisa berfikir dengan jernih.
Terkadang saya suka berfikir, "kalo aja aku itu dia.. mungkin aku...."
harapan yang konyol mungkin.. sangat mencerminkan rasa tidak mensyukuri dengan apa yang diberikan oleh Allah...
Memang, itu keliru.. dan hal itu, keyakinan itu, asumsi itu harus diennyahkan dari fikiran,,,
Selalu takut dengan hal-hal yang sudah dikerjakan oleh sendiri HEI!! Look around u... kita harus mampu yakin dengan kemampuan yang kita miliki...
manusia itu terlahir sebagai juara, terlahir sebagai makhluk yang punya banyak potensi. tinggal bagaimana ia dapat mengoptimalkan potensi tersebut..
Lets check this out!
ketika kamu sudah mengerjakan suatu pekerjaan dan kamu tidak yakin dengan hal itu, kenapa banyak temanmu yang mengomentari pekerjaanmu itu baik.. orang lain saja merasa menganggap kamu sudah mampu, namun kenapa diri sendiri tidak seperti itu itu..
Itu sangat mengganggu kamu bukan? terbayang-bayang oleh orang lain..
"dia kan gini,, dia kan gitu.." heii hei... sudah aku katakan seberapa kali kata "hei" padamu..
Itu orang lain, Bukan KAMU! Kamu adalah KAMU, Kamu itu Bukan DIA Atau juga SAYA!!
Never say never if u trust that u can do it, u can do everything if u trust ur ability... :))
this is a Pressure?
saya tidak tahu ini kenapa dan bagaimana, apa yang saya rasakan ini benar atau tidak itu tergantung pandangan masing-masing orang.. karena saya memegang suatu teori bahwa individu itu berbeda sehingga pola fikirnya pun berbeda..
this is a pressure?? saya merasa,kenapa saya bahkan memilih ini. memilih suatu komitmen yang tak pernah difikirkan resikonya seperti apa..
sering kali aku update status dijejaring sosial "jika kita sudah berkomitmen, kita tentu siap dengan resikonya"
namun ketika ditanya, apakah saya siap dengan semua resiko tersebut? saya bisa menjawab ya, jika sedang merasa siap dan bertanggung jawab, bisa mengatakan saya tidak siap jika saya sedang menyesali komitment tersebut.
apakah ini kutukan? saya menyaikin didunia ini tidak ada yang namanya kutukan, tuhan tidak akan sekejam itu pada makhluknya... Saya mempercayai bahwa ini adalah sebuah takdir...
namun,, aku takut dengan semua ini, takut dengan semua kecerobohanku dalam mengayomi tugas ini..
aku sering berujar pada diri dan teman teman... "ini adalah tanggung jawab dunia-akhirat"
dan saya berfikir.. jika saya bisa terlepas dari tanggung jawab didunianya, tak dipungkiri ketika saya dihisab, saya di tanyai hal-hal mengenai ini...
Bingung, ingin berteriak sekerasnyaa... apakah ini jalanku? atau aku harus melepaskan semua ini dan mencari lentera jiwaku? ya allah help me... i feel like firework if i always press this thing deep in my heart and my mind..
but, aku yakin nothing posible...
saya yakin, Tuhan memberikan saya kesempatan seperti ini agar saya belajar dan saya yakin Allah mempunyai skenario lebih indah dari ini dan Allah tahu yang terbaik..
bimbinglah aku :))
this is a pressure?? saya merasa,kenapa saya bahkan memilih ini. memilih suatu komitmen yang tak pernah difikirkan resikonya seperti apa..
sering kali aku update status dijejaring sosial "jika kita sudah berkomitmen, kita tentu siap dengan resikonya"
namun ketika ditanya, apakah saya siap dengan semua resiko tersebut? saya bisa menjawab ya, jika sedang merasa siap dan bertanggung jawab, bisa mengatakan saya tidak siap jika saya sedang menyesali komitment tersebut.
apakah ini kutukan? saya menyaikin didunia ini tidak ada yang namanya kutukan, tuhan tidak akan sekejam itu pada makhluknya... Saya mempercayai bahwa ini adalah sebuah takdir...
namun,, aku takut dengan semua ini, takut dengan semua kecerobohanku dalam mengayomi tugas ini..
aku sering berujar pada diri dan teman teman... "ini adalah tanggung jawab dunia-akhirat"
dan saya berfikir.. jika saya bisa terlepas dari tanggung jawab didunianya, tak dipungkiri ketika saya dihisab, saya di tanyai hal-hal mengenai ini...
Bingung, ingin berteriak sekerasnyaa... apakah ini jalanku? atau aku harus melepaskan semua ini dan mencari lentera jiwaku? ya allah help me... i feel like firework if i always press this thing deep in my heart and my mind..
but, aku yakin nothing posible...
saya yakin, Tuhan memberikan saya kesempatan seperti ini agar saya belajar dan saya yakin Allah mempunyai skenario lebih indah dari ini dan Allah tahu yang terbaik..
bimbinglah aku :))
Hampa
Akhir-akhir ini merasa waktu tidurku sangat tidak teratur, *emang biasanya juga tidak teratur, u know the reason*
Tidur awal, bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi.. apakah ini sebuah pertanda bahwa aku sudah tidak muda lagi? Apakah begitu banyak yang aku pikirkan minggu-minggu ini? Hmmm mungkin itu salah satu penyebabnya..
Sebenarnya aku merasa bingung dengan apa yang terjadi, kalau dilihat-lihat aku masih berkehidupan normal, tapi apa yang membuatku seperti ini? Terjerumus dalam mahligai kegalauan yang tak berujung. Merasa akhir-akhir ini hidupku kosong, mungkin kalo kata logotherapy,, tidak bermakna sama sekali.. apa aku sudah jenuh? Tidak mungkin, masih semester 3 kok *naooon*. Apa aku kurang berinteraksi? Tidak mungkin, selama ini aku berhubungan dengan teman-teman apakah bukan dari hasil interaksi.. apa aku terlalu apatis dengan sekeliling?,, hmmm boleh dikata ya,, namun aku tak seapatis orang-orang yang "autis social". Masih mempunyai daya kepekaan, namun mungkin berbeda degan kebanyakan orang persentasenya.. mungkin bisa dikata aku cuek.
Hmmm… apa mungkin aku sudah terlalu jauh dengan-Nya? Apa mungkin aku selalu menutup diri dari-Nya? Apa mungkin aku sudah lupa dengan-Nya? .. pantas saja,, pantas saja, pantas saja… aku sudah menjauh dari-Nya, hanya memikirkan yang menjadi target kehidupan tanpa mengingat semua yang aku dapatkan adalah pemberian dari-Nya… tidak memberikan kesempatan pada diri untuk bersujud dengan tulus kepada-Nya..
^ampuni aku ya Rabb,, tegur aku jika aku jauh dari-Mu.. J
Senin, 24 Oktober 2011
Dream ½ Come True
“Huaaaaaaaaaaaaaaa” Vivi berteriak memelototi layar monitor didepannya, sontak orang-orang yang sedang beraktifitas didalam warnet tersebut pada langsung berdiri mencari sumber suara. Cici teman Vivi langsung menghampiri Vivi yang sedang mengangakan mulutnya lebar lebar.
“kenape kenape?” Cici buru-buru ikut melihat ke monitor. Tapi ia bingung, apa yang mau dilihat.
“kenape-kenape?” lanjut Cici.
“Gue, gak keterimaaaaaaaaaa huaaaaaa” Vivi langsung nangis-nangis.
“hah? Masa?” Cici memutar-mutar mouse. Dan sembari menenangkan Vivi.
“Woy! Gimana-gimana?” Niko lari-lari dari ujung pintu warnet sambil bawa-bawa helm, menghampiri mereka berdua. Niko langsung nengok ke monitor, alisnya mengkerut.
“Vi, lo ga keterima?” tanya niko hati-hati, ia memastikan tulisan yang ada di monitor itu benar atau tidak tertuju pada Vivi.
Vivi hanya mengangguk saja.
vvvvvvvvv
Eskrim coklat yang dijilati Cici mulai mencair dan tetes demi tetes eskrim itu berjatuhan ke tanah karena terkena panasnya terik matahari di siang itu. Seperti air mata Vivi yang dari tadi terus menerus menetes.
“udalah Vi, ikhlasin aja...” Ujar Niko
“tapi ko, itu fakultas kedokteran! Gue pengen masuk situ” kata Vivi sambil menarik kembali ingusnya kembali kehidung.
“tapi kan pilihan kedua lo juga lolos, ketertima di PTN negeri! Lo bisa jadi guru, guru itu pekerjaan mulia. Gue yakin Vi, tuhan punya rencana yang lebih baik dari ini.” ujar Niko, matanya menerawang ke langit namun sedikit disipitkan karena silau.
Slurupp! “Iya Vi!” Cici yang sedari tadi sibuk dengan eskrim coklatnya, ikut nambahin semangat Vivi.
Vivi pun merenung sejenak, ia menghapus airmatanya.
“iya bener,, ngapain juga gue harus meratapi ini, yang penting gue udah berusaha! Bener ko, ini mungkin skenario tuhan yang paling indah buat gue, dan semoga ini menjadi lentera jiwa gue” kata Vivi mantap. Ia mendongak menatap matahari dengan penuh semangat ia akan menempuh jalan itu.
“gue dukung elo Vi, entar kalo gue udah sukses, gue ngelamar elu. Hahaha” kata Niko, ceritanya ngelucu tapi Vivi udah keburu beranjak dari tempat itu. Cuma Cici yang mendelik aneh kearahnya.
“bener tuh?” tanya Cici sambil menggigiti batang kayu bekas eskrim.
“bercanda ci...” kata Niko
“Gue sumpahin lho!”
xxxxxxxxxxx
Beberapa tahun kemudian, tak terasa perjalanan hidup ketiga orang itu sudah berlalu 7 tahun. Kini Vivi sudah menjadi guru di sebuah sekolah menengah atas berstandar internasional, dan vivi juga mendapat gelar guru muda teladan. Sedangkan Cici, ia tidak menjadi seorang pegawai seperti Vivi. Cici membuka usaha eskrim yang terkemuka di tempat tinggalnya.
Tak tahu kenapa perut Vivi mules-mules dan diare berkali-kali abis makan eskrim jumbo di toko eskrimnya Cici. Ia teringat, sebelum makan eskrim jumbo tersebut ia jajan ‘Rujak Setan’ dengan saus rujak yang pedesnya hot jeletot. Cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, ia berikhtiar mencari kesembuhan. Ia pergi ke klinik baru yang buka disekitar kota tersebut.
Tak lama ia menunggu giliran, ia pun dipanggil namanya dan dipersilahkan masuk keruang periksa.
“ada keluhan apa mbak?” tanya dokter
“ini, saya diare beberapa kali sehabis makan rujak dan semangkuk eskrim besar, trus badan saya jadi lemes begini, padahal sudah beberapa kali minum obat tetep saja diarenya tidak mau berhenti dok” ujar Vivi.
“oh,, mari saya periksa dulu”
Vivi berbaring, dan siap untuk diperiksa. Pertama-tama ia di cek dulu tekatan darahnya. Lalu dokter itu siap menempelkan stetoskop di bagian tubuh Vivi. Vivi bengong, ia terus memperhatikan dokter itu.
“perasaan.....” batin Vivi, keningnya berkerut.
“AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!” Vivi menjerit dan langsung melonjak bangun.
“kenapa mbak?” dokter itu kaget.
“Anda NIKO kan??!!!” tanya Vivi dengan suara yang meninggi.
“Baru nyadar hei?!” kata dokter itu lalu ia melepaskan kacamatanya.
HABUAKH! HABUAKH! Vivi mukul-mukul Niko.
“sialan! Raba-raba gue!”
“kan gue meriksa elo!” kata Niko,
Lalu Niko duduk lagi di singgasanannya, Vivi pun mengikutinya dan kembali duduk di depan Niko. Niko menulis resep obat yang harus Vivi konsumsi.
“Vi, udah punya cowok?” tanya niko tiba-tiba
“belum, emangnya kenapa?” jawab Vivi
“keliatan dari mukanya, muke jomblo! Nih, resepnya. Baca diluar. Semoga lekas sembuh. Terimakasih.” Kata Niko tersenyum.
“ok, thanks ya, sorry tadi” Vivi pun keluar dan membaca kertas resep obat itu.
Resep obat : @%&*#(&*)()*!&^@^%&&(#)*!(#!*^*&#(!#)*!(%!^$!^%#&!^#*!&#(*!)*!( Resep menanggulangi jomblo : Lo, Terima lamaran gue. Insa Allah nanti aku kerumah kamu, tidak lain dan tidak bukan untuk melamarmu. Meski mimpi kamu ga kesampaian jadi dokter, tapi kamu masih bisa punya suami dokter. J |
Vivi tercengang.... lalu ia tersenyum, semburat pipinya merona merah dan bergumam dalam hatinya
“Ya, aku tunggu..”
Rabu, 22 Juni 2011
Ingin kembali ke masa anak-anak :D
Hari ini saya menghadiri acara kenaikan tingkat siswa-siswi sebuah TK di daerah tempat tinggal saya. Kebetulan memang adik saya juga termasuk didalamnya. Ibu saya sudah berpesan jauh-jauh hari pada saya untuk dapat bisa menghadiri acara tersebut.
Mudiklah saya dari perantauan, kebetulan UAS di kampus sudah beres jadi alhamdulillah bisa pulang :D
Pada saat di TKP (cailah TKP bahasanya ), terlihat gedung acara itu ramai dengan ibu-ibu, anak-anak juga para pedagang yang sudah mangkal dari pagi hari. banyak sepeda motor yang berjejer di depan gedung tersebut termasuk sepeda motor yang saya parkir nongkrong disana.
Adik saya sekolah disekolah TK Islam yang saya juga dulu sekolah disana. ketika memasuki gedung itu terlihat bapa-bapa berpakaian seragam rapi dan ibu-ibu lengkap dengan kerudungnya wajahnya sama sekali seperti tidak ada perubahan saya mengenalinya mereka adalah guru-guru saya waktu saya TK.
Hmmm.... kalo dihitung-hitung sudah tiga belas tahun yang lalu saya bersekolah di TK tersebut wah... tidak terasa sudah lama sekali..
Lucunya anak-anak disini ketika bapak direktur TK tersebut tengah menyampaikan sambutannya anak-anak malah bermain main di atas panggung, ditengah area didepan bapak direktur sedang berpidato, ada pula anak-anak yang sibuk makan jajanannya, mondar-mandir kesana kemari, foto-foto dan lain-lain. Sehingga sang Master Of Ceremony beberapa kali mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain di daerah vital seperti dipanggung dan di depan audience. Dengan menggunakan bahasa Sunda yang lembut dan bernada mengajak pria yang menjadi MC itu menghimbau para anak-anak. duh,, anak-anak itu susah diatur tetap saja main-main salut sama guru TK yang sabar menghadapi anak-anak.
Setelah beberapa sambutan dan pengumuman selesai inilah saat yang ditunggu-tunggu yaitu Kreasi seni. Acara kreasi seni diisi dengan anak-anak yang unjuk kebolehan dalam menari, saya tertawa-tawa melihat anak-anak yang menari-nari dengan gerakan rancu atau tidak sama dengan yang lainnya.Ditambah dengan make-up membuat siswa perempuan terlihat lucu-lucu dengan perona pipi yang berwarna merah dan gincu berwarna merah pula. Saya teringat dulu saya juga begitu, make-up dan gerakan rancu saat menari.
Kali ini saatnya adik saya menari, adik saya (lelaki) memakai busana kaos hitam, celana jeans lengkap dengan topi, begitu juga dengan teman-teman se-"Grup"-nya. Ketika adik saya dan keempat temannya menaiki panggung dan mulai menari mereka bak seperti Boyband yang sedang unjuk gigi lucu sekali.
Pada saat itu serasa ingin kembali lagi ke anak-anak dengan tingkah polosnya.. :DD Masa anak anak itu menurut saya memang masa yang menyenangkan penuh dengan aktivitas bermain, apalagi saat bertengkar itu hal yang sering membuat saya tertawa sendiri ketika mengingatnya.. :D
Mudiklah saya dari perantauan, kebetulan UAS di kampus sudah beres jadi alhamdulillah bisa pulang :D
Pada saat di TKP (cailah TKP bahasanya ), terlihat gedung acara itu ramai dengan ibu-ibu, anak-anak juga para pedagang yang sudah mangkal dari pagi hari. banyak sepeda motor yang berjejer di depan gedung tersebut termasuk sepeda motor yang saya parkir nongkrong disana.
Adik saya sekolah disekolah TK Islam yang saya juga dulu sekolah disana. ketika memasuki gedung itu terlihat bapa-bapa berpakaian seragam rapi dan ibu-ibu lengkap dengan kerudungnya wajahnya sama sekali seperti tidak ada perubahan saya mengenalinya mereka adalah guru-guru saya waktu saya TK.
Hmmm.... kalo dihitung-hitung sudah tiga belas tahun yang lalu saya bersekolah di TK tersebut wah... tidak terasa sudah lama sekali..
Lucunya anak-anak disini ketika bapak direktur TK tersebut tengah menyampaikan sambutannya anak-anak malah bermain main di atas panggung, ditengah area didepan bapak direktur sedang berpidato, ada pula anak-anak yang sibuk makan jajanannya, mondar-mandir kesana kemari, foto-foto dan lain-lain. Sehingga sang Master Of Ceremony beberapa kali mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain di daerah vital seperti dipanggung dan di depan audience. Dengan menggunakan bahasa Sunda yang lembut dan bernada mengajak pria yang menjadi MC itu menghimbau para anak-anak. duh,, anak-anak itu susah diatur tetap saja main-main salut sama guru TK yang sabar menghadapi anak-anak.
Setelah beberapa sambutan dan pengumuman selesai inilah saat yang ditunggu-tunggu yaitu Kreasi seni. Acara kreasi seni diisi dengan anak-anak yang unjuk kebolehan dalam menari, saya tertawa-tawa melihat anak-anak yang menari-nari dengan gerakan rancu atau tidak sama dengan yang lainnya.Ditambah dengan make-up membuat siswa perempuan terlihat lucu-lucu dengan perona pipi yang berwarna merah dan gincu berwarna merah pula. Saya teringat dulu saya juga begitu, make-up dan gerakan rancu saat menari.
Kali ini saatnya adik saya menari, adik saya (lelaki) memakai busana kaos hitam, celana jeans lengkap dengan topi, begitu juga dengan teman-teman se-"Grup"-nya. Ketika adik saya dan keempat temannya menaiki panggung dan mulai menari mereka bak seperti Boyband yang sedang unjuk gigi lucu sekali.
Pada saat itu serasa ingin kembali lagi ke anak-anak dengan tingkah polosnya.. :DD Masa anak anak itu menurut saya memang masa yang menyenangkan penuh dengan aktivitas bermain, apalagi saat bertengkar itu hal yang sering membuat saya tertawa sendiri ketika mengingatnya.. :D
Selasa, 21 Juni 2011
Layanan Konseling berbasis Teknologi Informasi.
Seperti yang dapat kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi sudah menjamur di berbagai lapisan masyarakat seiring dengan kemajuan zaman. Begitupun dengan layanan bimbingan konseling yang tak luput dari pengaruh teknologi informasi. Seperti yang kita ketahui bahwa bimbingan konseling merupakan layanan yang diberikan kepada individu untuk membantu individu tersebut dalam mengentaskan masalah dan untuk mencapai perkembangan yang optimal. Maka untuk membantu konseli, konselor harus dapat menguasai teknologi informasi seiring dengan perkembangan zaman. Dan di dalam Standar Kompetensi Konselor Indonesiapun telah mengamanatkan kepada para konselor untuk menguasai teknologi informasi untuk kepentingan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Konselor ketika sudah dapat menguasai beberapa teknologi informasi konselor dapat melakukan konseling melalui telepon, dimana konseling melalui telepon ini sangat bermanfaat bagi konseli, contohnya adalah pada saat yang genting konseli ingin sekali menceritakan permasalahan yang baru dihadapinya untuk dapat mengurangi beban yang ada dalam hatinya, dan dapat pula memperoleh ketenangan ketika sudah mencurahkan segala apa yang ia ingin ceritakan kepada konselor. Selain bertelepon, konselor juga dapat memberikan konseling melalui video-phone, radio dan televisi yang bersifat email, internet, chating dan lain-lain.
Konselor dalam memberikan bimbingan konseling dengan mengaplikasikan teknologi informasi dapat dilakukan dalam beberapa layanan yang diantaranya adalah layanan orientasi, informasi, konsultasi,appraisal dan konseling perorangan.
Layanan orientasi yaitu layanan yang dapat membantu peserta didik dalam mengenali lingkungan baru terutama lingkungan sekolah dan objek-objek yang akan ia pelajari sehingga peserta didik dapat langsung menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut. Dalam memberikan layanan orientasi kepada peserta didik, konselor sekolah dengan mengaplikasikan teknologi informasi dalam penyampaiannya akan mempermudah peserta didik dalam memahaminya seperti konselor membuat publikasi berupa pemberi informasi dan pengenalan tentang Bk dengan bantuan komputer.
Layanan Informasi yang kita tahu adalah layanan bimbingan konseling yang bertujuan untuk memberitahukan berbagai informasi kepada peserta didik dan bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan mencari informasi seperti informasi karir. Ketika peserta didik sudah dekat dalam pemilihan karir maka konselor sekolah harus memberikan berbagai informasi kepada peserta didik tersebut seperti misalnya peserta didik ingin melanjutkan ke sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi seperti perguruan tinggi, maka konselor dapat memberikan informasi tentang beberapa perguruan tinggi, dan berbagai mekanismenya. Teknologi yang dapat diterakan yaitu self-initiated information searching dengan menggunakan internet.
Layanan konsultasi yaitu layanan bantuan yang diberikan kepada guru, administrator sekolah, dan orang tua untuk memahami siswa atau anak. Teknologi yang dapat diterapkan yaitu cyber consultation. Lalu yang selanjutnya adalah Layanan appraisal. Layanan Apprasial merupakan kegiatan Bimbingan dan Konseling yang berupa pengumpulan, analisa, dan pengumpulan data personal, psikologis, sosial siswa yang berguna untuk memahami siswa dan membantu siswa memahami dirinya sendiri sehingga siswa dapat menyesuaikan diri dan berkembang secara optimal. Teknologi yang dapat diterapkan pada teknik testing dan non testing menggunakan computer dan internet. Selain keempat layanan tadi adapula layanan konseling perorangan. Layanan konseling perorangan adalah layanan konseling yang memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (satu arah). Layanan ini bertujuan untuk dapat membantu peserta didik dapat mengentaskan masalah dan membimbing peserta didik untuk dapat mengambil keputusan dengan tepat ketika ia sudah dewasa nanti. Teknologi yang dapat diaplikasikan dengan layanan ini adalah ketika dalam keadaan yang sangat tidak memungkinkan untuk bertatap muka dengan konseli. Konselor dapat menggunakan teknologi informasi sebagai contohnya adalah menggunakan cyber consultation seperti pada internet, jejaring sosial, ataupun handphone. Walaupun tidak bertatap muka secara langsung tapi dapat terjadinya komunikasi satu arah antara konselor dan konseli.
Dengan demikian layanan bimbingan konseling dengan berbasis teknologi informasi dapat memberikan manfaat bagi konselor dalam menjalankan tugasnya dan konselipun dapan merasakan manfaat dari layanan bimbingan konseling berbasis teknologi informasi.
Nonton Drama Korea
Tahukah teman-teman? kalau banyak nonton drama korea makin sering kita banyak berkhayal. hehe *survey dari penikmat drama korea tapi belum pernah saya teliti*
hmm... ketika kita sedang asyik nonton serial drama Boys Before Flower kita membayangkan kalau seandainya ada anak konglomerat seperti Goo Jun Pyo, Pria sedingin Ji Jihoo, seromantis So yi jung. Dan menjadi wanita seberuntung Geum Jan Di yang disukai oleh Pria-pria tajir tersebut.
Saya tak memungkiri bahwa saya juga sempat tergila-gila dengan banyak drama-drama korea.
Memang drama korea itu memiliki daya tarik yang lumayan bagus, dilihat dari dramanya yang tak tanggung-tanggung syuting( syuting atau shooting sih nulisnya? :D) dengan dana yang besar demi memberikan kualitas yang bagus. Buktinya banyak drama korea yang syuting diluar negeri, atau syuting di tempat-tempat wisata terkenal di negara gingseng tersebut seperti pulau jeju dan lain-lain.
Tak hanya tempat, dilihat dari Fashion atau gaya berbusananya terlihat trend dan elegant hingga banyak diikuti seperti di indonesia banyak yang menjual baju-baju bergaya korea.
selain itu juga drama korea memperlihatkan tradisi-tradisi yang ada di negara tersebut seperti baju tradisional korea Hanbok yang makin terkenal seperti halnya Kimono dahulu kemudian kebiasaan-kebiasaan juga kuliner yang terlihat mancaap. Dan biasanya episodenya rata-rata tidak sampai beratus-ratus bahkan beribu-ribu sehingga bikin berkesan dihati setelah menontonya.
Dan dalam drama action, menurut saya kualitasnya sudah mau menyamai holliwood. Biasanya tontonan action itu dikemas dalam bentuk Film, ini dalam bentuk drama yang berepisode sampai 20 episode. adegan tembak-tembakan, bertarung, ledakan mobil, ledakan bangunan dll.Hingga masyarakat dari penjuru dunia banyak mempelajari bahasa korea, budaya korea dll itu membuktikan bahwa drama korea patut diacungi jempol.
Nah kebiasaan buruk remaja indonesia yang biasanya dilakukan adalah nonton drama korea hingga berjam-jam bahkan sampai begadang dan ada juga yang sampai tidak tidur! wah.. wah.. bahaya untuk kesehatan tuh..(saya pernah pada masa-masa seperti itu) kan kata bang Roma juga "Begadang jangan begadang" hhe
Selain itu ada juga yang lebih suka diam dirumah dan nonton drama korea dari pada bermain diluar dan bersosialisasi dengan orang lain. huohoho..
Pesan saya, kalau nonton tetap ingat waktu jangan sampai hidup kita hanya dihabiskan dengan Nonton. nonton drama korea ataupun nonton yang lain. Dan jangan lupa juga untuk ingat bahwa itu adalah drama yang berasal dari cerita fiktif belaka atau imajinasi jadi kemungkinan itu tidak ada dalam kehidupan nyata. jikapun ada, tidak seratus persen seperti persis drama korea tersebut. boleh kita berangan-angan tapi usahakan jangan terlalu berlebihan..
Hmmm... saya suka berfikir kalau saja Drama sinetron diindonesia mengacu pada drama korea. tapi bukan ceeritannya dijiplak, atau kekorea-koreaan busana dan ceritanya. Tapi menonjolkan yang baik. juga episode yang tidak terlalu panjang hehe karena saya suka ga kuat nontonya.. hehe sedikit tapi berkesan. Juga ditampilkan pula budaya-budaya indonesia yang bermacam macam ini.. keren lah pasti! Busana batik yang ditampilkan, cara makan memakai tangan, kisah cinta seragam putih abu.. huaaaa Keren!
Senin, 20 Juni 2011
Friend..
Ada berbagai macam karakter teman-teman kita, patutnya kita mengerti dan memahami satu sama lain agar dalam pertemanan kita tidak selalu terjadi perselisihan.
Perselisihan pasti ada karena itu adalah bumbu dalam pertemanan. seperti bumbu pada orang berpacaran.
Ada yang beranggapan bahwa teman atau sahabat adalah orang yang selalu ada pada saat suka dan duka. Namun sebaliknya ada yang beranggapan kalau teman hanya ada pada saat suka dan senang saja itu bukanlah teman. Yah.. banyak versinya..
Saya begitu terharu ketika saya melihat sebuah drama jepang (dorama), disitu ada dua geng SMA anak laki yang satu kelas dan tidak pernah akur selalu berselisih. Namun ketika salah satu geng itu ketuanya menghadapi masalah yang membuatnya harus terjerat kasus pidana, ketua geng yang satunya mencari pelaku sebenarnya dan ia rela di pukuli oleh orang-orang pelaku tersebut hingga tak berdaya. Para anggota geng dari kedua belah pihak langsung menuju ke TKP setelah mengetahui kalau ketuanya sedang dalam bahaya dan membantunya.
Padahal kedua geng tersebut tadinya saling berseteru.. Hmm itulah solidaritas antar teman, sekalipun bukan teman yang terlalu dekat.. Ia rela dipukuli hingga tak berdaya untuk menyelamatkan teman dari sebuah fitnah.
Nah solidaritas seperti apa yang dipandang benar??
saya pun belum tahu... mungkin saya juga pernah melakukan kesalahan sehingga tidak disukai oleh teman-teman yang lain dan mungkin saya dianggap tidak solid..
Maaf teman mungkin saya belum bisa menjadi teman yang baik bagi kalian, tapi saya akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik. :DD
Looking for the real meaning of Friends.. hhe
Perselisihan pasti ada karena itu adalah bumbu dalam pertemanan. seperti bumbu pada orang berpacaran.
Ada yang beranggapan bahwa teman atau sahabat adalah orang yang selalu ada pada saat suka dan duka. Namun sebaliknya ada yang beranggapan kalau teman hanya ada pada saat suka dan senang saja itu bukanlah teman. Yah.. banyak versinya..
Saya begitu terharu ketika saya melihat sebuah drama jepang (dorama), disitu ada dua geng SMA anak laki yang satu kelas dan tidak pernah akur selalu berselisih. Namun ketika salah satu geng itu ketuanya menghadapi masalah yang membuatnya harus terjerat kasus pidana, ketua geng yang satunya mencari pelaku sebenarnya dan ia rela di pukuli oleh orang-orang pelaku tersebut hingga tak berdaya. Para anggota geng dari kedua belah pihak langsung menuju ke TKP setelah mengetahui kalau ketuanya sedang dalam bahaya dan membantunya.
Padahal kedua geng tersebut tadinya saling berseteru.. Hmm itulah solidaritas antar teman, sekalipun bukan teman yang terlalu dekat.. Ia rela dipukuli hingga tak berdaya untuk menyelamatkan teman dari sebuah fitnah.
Nah solidaritas seperti apa yang dipandang benar??
saya pun belum tahu... mungkin saya juga pernah melakukan kesalahan sehingga tidak disukai oleh teman-teman yang lain dan mungkin saya dianggap tidak solid..
Maaf teman mungkin saya belum bisa menjadi teman yang baik bagi kalian, tapi saya akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik. :DD
Looking for the real meaning of Friends.. hhe
Keep Spirit.. hamasah!
Jika kesal dengan sesuatu.. ucaplah asma Allah..
Jika ingin marah ucaplah lagi..
Jika tak tahan,, ambilah air wudlu..
Jika masih saja, coba untuk shalat...
Ingatlah Allah mempunyai rencana yang lebih baik dari ini...
Ia lah Sang penulis skenario paling indah bagi hambanya..
Cobalah untuk ikhlas....
Cobalah untuk sabar...
Karna yakinlah.. semua akan indah pada waktunya.. :D
Jika ingin marah ucaplah lagi..
Jika tak tahan,, ambilah air wudlu..
Jika masih saja, coba untuk shalat...
Ingatlah Allah mempunyai rencana yang lebih baik dari ini...
Ia lah Sang penulis skenario paling indah bagi hambanya..
Cobalah untuk ikhlas....
Cobalah untuk sabar...
Karna yakinlah.. semua akan indah pada waktunya.. :D
Sabtu, 26 Februari 2011
story I dont know the title part 4
Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Dan, ia harus tersesat, berlari, terluka kecil, dan perut tak enak karena menghabiskan banyak eskrim saat menaklukan tantangan eskrim jumbo tadi siang. Ia duduk di depan balkon kamarnya menghirup udara malam yang sering ia lakukan.
“aish!! wanita gila itu, menyebalkan!” Dan memukul lantai pelan.
“menyebalkan.... tapi... aish! Jangan berpikiran yang tidak-tidak Dan!” ujaarnya sendiri pada dirinya. Lalu ia mengambil Mug hadiah yang tadi ia dapatkan hasil perjuangannya bersama Rin. Ia memandang cangkir besar itu.
“cih... wanita aneh dia...” Dan tersenyum ia memeluk Mug itu. Dan memejamkan matanya.
“omo~, ada apa dengan perutku ini...aigoo...” rin nungging-nugging di tempat tidur,
“aish, ini gara-gara eskrim jumbo itu. Dan bannyak memakan makanan yang di belikan oleh kak jude, oh... tidak... “ Rin berhenti dari aktifitas main gamenya. Ia terus saja merasakan sakit dperutnya...
“aigoo.....” katanya lirih, tak sengaja ia melirik Mug hadiah yang terletak di meja belajarnya. Rin tersenyum. “manusia serigala bodoh” ujarnya. Lalu ia tertidur. Di tempat bebrbeda,Mereka berdua merasa lelah karena telah mengalami petualangan yang panjang.
------------------------------------------------------------------
Aktivitas di sekolah berjalan seperti biasanya, hanya pada hari sabtu depan akan ada inspeksi sekolah dari salah satu komisaris yang berpengaruh di sekolah itu.
Rin tidur, di mejanya. Dari pelajaran pertama, jam istirahat, dan sampai jam terakhir ia masih saja tidur. Dan yang duduk di dekatnya melirik Rin. Mulut rin yang terbuka ketika tidur membuat dan geli, ia langsung menutupi muka kepala Rin dengan buku fisika tebal yang dipakainya untuk mengisi soal. Aneh, dari tadi Rin tidur tapi ia tak ketahuan oleh guru, benar-benar beruntung. Batin Dan.
“hei, hei... bangun kau, “ bisik Dan menyentuh pundak Rin dengan menggunakan bolpoint.
“Oh...??” Rin mendongakan kepalanya
“bangun kau..” kata Dan lirih.
“okh...” DUK! Rin tidur lagi.
“aish.... anak ini” ujar Dan lirih.
Dan jam pelajaran satu hari itupun selesai semua murid pulang, terkecuali anak-anak yang masih sibuk dengan kegiatan ekstrakulikuler, atau kegiatan osis. Dan melipat tangannya di dada, ia memerhatikan gadis di sampingnya.
“cih... postur tubuh apa ini, tak ada yang istimewa” kata Dan ia berbicara sendiri menilai Rin.
“rambut acak-acakan seperti itu, apa ia tak menyadari seusia ini dia harusnya nampak seperti gadis-gadis lain yang suka berdan-dan” Ia terus saja menilai Rin dari ujung rambut sampai ujung kaki.
“mau sampai kapan ia tidur seperti ini? Ini sudah sore. Lebih baik aku pulang saja” kata Dan lalu ia memasukan semua buku yang berserakan di mejanya. Dan melirik rin sedikit. Dia tak bangun juga ternyata. Kata Dan dalam hatinya.
“hei... kau bangun!” Dan mendorong pundak Rin.
BRUK!
Tubuh Rin terjatuh kebawah. Dan melotot. Ia kaget sekali. Kenapa gadis itu terjatuh seperti itu. Batinnya. pelan-pelan Dan menggunakan kakinya untuk menyentuh Rin. Ia menendang-nendang kecil tubuh Rin. Namun Rin tetap saja tidak bergerak.
Dan langsung jongkok, ia membalikan tubuh Rin. Dilihatnya muka Rin pucat. Ia menggigil, bibirnya bergetar. Tubuhnya juga berkeringat dingin. Cepat Dan menaruh tangannya di kening Rin, suhu tubuhnya tinggi sekali.
“panas sekali dia....” ujar Dan.
Dengan cepat lagi ia mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan menelfon sopirnya.
“cepat jemput aku di sekolah!” katanya cepat sekali, ia langsung menutup telfonnya, memasukannya kembali ke saku celananya.
Dengan cekatan Dan menggendong Rin di punggungnya. Lalu Dan berlari menuju lift. Tapi sialnya pintu lift tidak mau terbuka, cepat ia berlari menuju pintu di dekat pintu lift itu, ia membukanya dengan garang dan mulai menyusuri anak tangga. Dan terus menuruni anak tangga itu dengan kecepatan penuh. Ia panik sekali, wajahnya menyiratkan sesuatu yang sangat ia khawatirkan.
“uhuk..uhuk..” Rin terbatuk-batuk. Dan berhenti sejenak, ia menoleh Rin yang berada di punggungnya. Mukanya makin pucat dan terus menggigil. Dan kembali menuruni anak tangga, ia berharap cepat sampai dan Rin baik-baik saja. dan tak lama kemudian ia sampai di lantai dasar. Terlihat sebuah mobil mewah sudah terparkir di sana. Nafas Dan tersengal-sengal ia kecapaian.
“pak, tolong bantu saya” ujar Dan kepada sopirnya. Sopirnya itu dengan cekatan membukakan pintu mobil dan membantu dan memasuki mobil. Mobilpun melaju,
“tuan muda, apakah harus di bawa kerumah sakit teman tuan muda itu?” tanya sopir itu dengan nada yang halus.
“tak usah pak, kita pulang saja. Aku akan menggunakan dokter pribadi saja” kata Dan, ia mengibas-ngibaskan kerah bajunya untuk menarik angin masuk. Pandangannya tak pernah berpaling dari Rin yang sedang menggigil.
“Bagaimana keadaannya?”
“sepertinya ia kecapaian, dan mungkin memakan makanan dingin terlalu banyak sedangkan tubuhnya sedang tidak Fit. Jadi dia demam seperti ini tuan.” kata seorang laki-laki paruh baya yang rupanya seorang dokter yang sudah lama bekerja menjadi dokter pribadi di keluarga Dan.
“ah.... ya aku mengerti” kata Dan.
“saya permisi dahulu.” laki-laki itu membungkkukan badannya dan pergi meninggalkan kamar.
“huh... kenapa jadi kau yang sakit seperti ini? Dasar merepotkan saja” kata Dan ia menggigit bibir bawahnya. Terus saja Dan memandangi wajah rin yang sedang tertidur pulas. Tak seperti di sekolah tadi yang menggigil.
Dan mendekat, ia terus memerhatikan wajah Rin.
“bulu matamu ternyata panjang, alismu juga lumayan tebal, bibirmu jauga berwarna merah muda alami... cih, ternyata kau cantik juga wanita gila...” kata Dan memuji dan di sertai hinaan yang menjadi lelucon.
Pandangan Dan tak pernah lepas dari Rin. Sampai ia pun tertidur, karna ia kelelahan berlari sambil membawa beban berat.
vvv---------------------vvvv----------------vvv-----------
matahari menyatroni seleruh ruangan kamar itu, membuat mata rin yang terpejam jadi brgerak-gerak.
“Hoam..... ukh....” Pagi itu Rin bangun dari tidurnya ia mengerak-gerakan tangannya untuk mengeliat.
“ah... nyenyak sekali tidurku.... Hoammmm” Rin menguap panjang. hm... tapi apa ini seperti ada yang mengganjal di sekitar tubuhnya. Rin menyibakan Selimut beludru hangat itu.
JRENG!!!
terlihat Dan yang sedang tidur di dekat kakinya.
“WUUUUUUUUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAA!!!” rin menjerit sekeras-kerasnya ia kaget mendapati Dan yang tengah tertidur. Dan melonjak kaget, ia terbangun, dan mengucek-ngucek matanya.
“sedang apa kau di kamarku????!!!!!!” tanya Rin Gusar.
Dan dengan tenangnya bangun dan duduk di tempat tidur bersamaaan dengan Rin.
“kau salah, kau yang sedang berada di kamarku”
rin tersentak. Ia memandangi sekeliling. Memang benar itu bukan kamarnya. Lalu ia menoleh bajunya yang sudah berganti menjadi sebuah piama merah laki-laki.
“WUUAAA!!! apa yang kau lakukan kepadaku???!!!! dasar hidung belang!!!”
HABUAKH! HABUAKH! Rin memukuli Dan.
“hei, tenang dulu, aku bukan orang yang seperti yang kau kira!!” kata Dan berusaha menghalau serangan Rin.
“lalu?!! kenapa aku berada di sini?” tanya Rin yang masih gelisah.
“kemarin kau pingsan karena demam, jadi aku membawamu kesini, karna aku tak tahu dimana rumahmu! Jangan berpikir yang tidak-tidak” kata Dan ia berdiri. Megeliatkan tubuhnya dan menggerakan anggota tubuhnya untuk melakukan olahraga kecil.
“lalu kenapa bajuku berubah menjadi seperti ini??!! apa kau melihat ku se..sedang??!!” Rin gelisah sekali.
“pelayan wanita dirumahku menggantikan bajumu itu” ujar Dan ia sepertinya sudah akan keluar dari kamar itu.
“oh... ja... jadi...”
“ya!, mau berkata apa lagi kau sekarang??”
“ah...oh...ehmm” rin salah tingkah.
“cepat ganti bajumu, kita berangkat sekolah bersama!” kata Dan tegas. Lalu ia keluar dari kamarnya itu.
Rin hanya melotot dan bengong.
Disamping tempat tidur itu ada sebuah meja kecil yang diatasnya terletak baju sekolah dan tas sekolah Rin yang sudah Rapi. Rin hanya bengong. Ia bukannya berganti baju malah berjalan-jalan di kamar itu. Menyusuri setiap sudut. Ia melihat banyak sekali boneka sapi di sana, dari yang kecil sampai yang berukuran seperti sapi sebenarnya.
“aku keliru, harusnya aku memanggilnya manusia sapi” ujar Rin, menyentuh boneka-boneka sapi itu.
Ia berjalan ke sudut lemari, ia lalu membuka lemari itu.
“omo~, seperti artis saja dia bajunya banyak sekali,” Rin melongok-longokan kepalanya kedalam lemari. Lalu ia menemukan setumpuk celana dalam.
“Omo!!! “ bruk! Rin langsung menutup pintu lemari tiu.
Ia menarik nafas pelan-pelan. Menenangkan dirinya.
“daerah yang tak boleh dijamah wanita” kata Dan tiba-tiba. Ia sudah berada di depan pintu masuk kamar. Dia sudah rapi sekali.
“lihat apa kau tadi?” tanya Dan, ia menyipitkan matanya.
“omo~ ti.. tidak aku tak lihat apa-apa”
“cih...” dengus Dan. “kenapa kau belum juga siap?” lanjut dan.
“oh... ini, sekarang aku akan bersiap-siap” kata Rin berlari membawa bajunya.
“keluar kau!” kata Rin pada Dan.
“tidak mau”
“kau ini aku akan berganti pakaian dan kau harus keluar!” Cerocos Rin. Melotot tak mau kalah.
“putar badanmu, dan masuk ke sana” suruh Dan.
Rin membalikan badannya dan langsung masuk ke ruangan yang di tunjukan Dan. Beberapa menit kemudian dengan cepat Rin sudah selesai dan siap. Untuk pergi bersekolah.
“rin berdiri di depan pintu.
“aku sudah siap Dan, ayo cepat kita berangkat.” kata Rin ia berjalan menuju pintu kamar untuk keluar.
“tunggu,” Dan menghentikan Rin. Ia memandangi Rin dari ujung kepala sampai ujung kaki.
“gaya macam apa ini? Rambutmu ini kenapa tidak di sisir?!” Dan menjawil rambut Rin. Rin meringis.
“argh!! lepaskan rambutku” Rin menepis tangan Dan dengan kuat.
“aish!!! kau ini, ikut aku” Dan menarik tangan Rin keluar dari kamar ia menyeretnya ke sebuah ruangan yang penuh dengan beberapa wanita berseragam.
“bereskan dia” kata Dan. Ia mendorong tubuh Rin untuk masuk kedalam.
“omo~ apa-apaan kau ini Dan.. omo omo!” Rin tak bisa berkata apa-apa lagi, ia sudah di seret masuk ke dalam ruangan itu. Beberapa menit kemudian Rin sudah selesai. Ternyata ia dibantu untuk merapikan rambut dan meriasi wajahnya. Rin berdiri cemberut.
“hei, berangkat sekarang?” tanya Rin. Pada Dan yang sedang membaca buku.
Dan menoleh.
SWING................
Ia melotot melihat Rin. Rambut Rin sudah rapi, tak menutupi wajahnya lagi yang acak-acakan. Ia mengenakan jepitan rambut untuk merapikannya. Wajah Rin jadi lebih segar dengan polesan bedak tipis dan lip balm di bibirnya.
“hei! Kenapa kau diam saja?!” bentak Rin, ia menghentakan kakinya.
Dan tersadar dari bengongnya.
“oh... ya, ayo kita berangkat sekarang” kata Dan gelagapan.
Ia tak percaya wanita gila itu bisa terlihat cantik juga.
Ia terus mengatur nafasya. Ia pasti akan terus gelagapan. Rin berjalan mengikuti Dan dari belakang. Dan memasuki mobil yang selalu mengantarnya kesekolah. Tapi Rin tidak, ia berjalan menuju pintu gerbang sendirian.
“hei... mau kemana kau?” teriak Dan ia berlari menyusul Rin.
“kau ini mau kemana?” tanya Dan.
“pergi ke sekolah.” ujar Rin
“kenapa kau takmau naik mobilku?” tanya Dan lagi.
“aku mau naik bis saja, apa kata murid-murid di sekolah kalau aku keluar dari mobilmu, bersama kau lagi..' kataRin menjelaskan, ia memandang Dan tajam.
“kenapa kau melihatku seperti itu?' Dan langsung menutupi badan dengan kedua tangannya.
rin terus memandang Dan, ia mendekatkan wajahnya. Membuat Dan makin gelagapan.
“hee..heii kau..”
Rin terus mencondongkan badannya. Dan makin gelagapan.
“aku pinjam uang untuk ongkos bis” Rin menengadahkan tangannya pada Dan.
Dan melotot. Dasar gadis ini, selalu saja membuat dan kaget.
“aku tak ada uang kecil, sudahlah ikut saja denganku” tawar Dan
“tidak mau, lebih baik aku berjalan kaki saja atau tak usah sekolah saja” Rin melengos pergi.
“hei.. hei.. tunggu, aku ikut kau saja naik bis” kata dan.
“Hah??!!” Rin melotot. Mana mungkin.......
Rin dan juga Dan, berjalan kaki menyusuri trotroar. Pagi itu lumayan cerah sehingga Dan mengeluarkan banyak keringat ketika sedang berjalan. Beda dengan rin, ia masih terlihat segar.
“hei, kenapa masih belum sampai? Mana halte bisnya??” Dan mulai misus-misuh lagi.
“sebetar lagi sampai, kau ini selalu saja ribut kalau sedang berjalan! Kenapa tadikau tak naik mobilmu saja? Hah?? malah ikiut ikut denganku. Dasar” Rin menggerutu, ia berjalan dengan kaki di hentak-hentakan ke trotoar.
“ah,, itu dia bisnya!!” Rin berteriak lalu berlari mengejar Bis yang sudah akan melaju. Dan misuh, ia cepat menyusul Rin sambil menarik-narik celannya yang menjuntai sampai ke bawah sepatu.
“cepatlah kau Dan!”
“tunggu aku..!!” Dan berteriak.
Bis pun sudah melaju dengan menaikan kecepatannya. Tak terkejar lagi oleh mereka berdua.
“ah.... bisnya.......” Rin melambaikan tangannya kedepan , bak seseorang akan meraih sesuatu. Dan berhenti berlari ia kelelahan.
“dasar, desainer bodoh, memanjangkan celana hingga seperti ini!” Dan mengumpat-ngumpat menyalahkan model celana dan desainer yang merancang celana tersebut. Lalu Dan menoleh Rin yang tengah jongkok menatapi bis yang sudah melaju. Ia tersenyum.
“Hei, kita harus bagaimana sekarang?” tanya Dan menghampiri Rin.
“kau ini lambat sekali, tak ada cara lain lagi. Kita harus berjalan kaki menuju sekolah”
“Apa!! kau bicara apa? Berjalan kaki ke sekolah?!! itu tak mungkin, sebentar lagi juga sudah akan dimulai pelajaran, kita akan terlambat.” kata Dan panjang.
“tak apa, dari pada kita tidak sekolah” kata Rin lalu ia berdiri.
“kau ini, masalahnya kita pasti tidak akan di masukan oleh penjaga sekolah” kata Dan.
“cih.. benar benar bodoh” kata Rin meremehkan Dan.
“siapa yang bodoh hah?! Kau mau kita memanjat pagar lagi?! Kau yang bodoh.” Dan membalikan perkataan Rin, ia juga mendorong kepala Rin dengan telunjuknya.
“aish..! “ rin menepis tangan Dan.
“Dan, kau sungguh bodoh ya? Bukannya kau adalah keponakan dari kepala sekolah? Gunakan saja wewenangmu yang palsu. Ancam penjaga sekolah itu dengan pemecatan.” kata Rin. Dan mendelikan matanya.
“cih...kau” Dan memalingkan mukanya, ia menunduk tersenyum.
“baik, akan aku gunakan wewenang palsu itu.”
kata Dan dengan gaya cool-nya.
“baiklah... ayo kita jalan!” Kata Rin.
Merekapun berjalan menyusuri jalan tol yang lumayan sangat jauh. Biasanya Rin sekolah dengan menggunakan bis atau menaiki sepedanya. Sedangkan dan menggunakan mobil mewahnya dan pula di tambah sopir yang setia.
Sudah beberapa kilometer mereka berjalan. Dan misuh-misuh sepanjang jalan, Rin menutup kupingnya rapat-rapat sambil bernyanyi-nyanyi tak jelas. Tak mau mendengarkan keluhan Dan.
“hei.... istirahat sebentar!! kita sudah berjalan sepuluh kilometer lebih, kenapa tak ada istirahatnya?!” Dan memegangi lututnya. Ia lalu menyender di tembok.
“ayolah... kau jangan malas seperti itu,” ujar Rin membujuk Dan. Ia berlari kecil menghampiri Dan.
“istirahat sebenta ya? Aku mohon..” kata Dan memelas, lalu ia jatuh terduduk.
“kau, bawa air di ranselmu?” tanya Dan.
“kalau aku berangkat dari rumahku sendiri aku pasti akan membawanya” jawab Rin. Ia juga ikutan duduk.
Beberapa menit kemudian mereka selesai untuk beristirahat, mereka tengah di kejar waktu agar bisa ke sekolah.
“ayo... kiat teruskan lagi!” kata Rin bersemangat. Ia melaju paling depan.
“kalau dulu aku sudah marah-marah padanya pasti!” batin Dan. Ia berjalan lagi. Dan memandangi rin yang berjalan di depan, ternyata seperti itu gayanya berjalan kata Dan dalam hati. Ia memerhatikan kaki Rin.
“besar sekali kakinya, pantas saja ia selalu berjalan seperti ini.” kata Dan lagi. Tapi sepertinya ada yang aneh dengan cara berjalan Rin. Seperti sedang menahan sesuatu. Terus saja Dan memerhatikan cara Jalannya Rin. Ia yakin ada sesuatu. Benar, Rin berjalan semakin lambat. Iapun hampir tersusul oleh Dan.
Dan berjalan mendahului Rin. Lau ia menghadang Rin.
“berhenti” kata Dan cool.
“apa?” kata Rin cuek.
“buka sepatumu “ ujar Dan.
“hah??!”
“cepat buka sepatumu!”
“tidak mau! Mau apa kau? Mau menjual sepatuku hah?!' kata Rin sedikit berteriak. Dan menarik tangan Rin dan mendudukannya di kursi tembok. Dengan paksa Dan membuka sepatu Rin. Kaki sebelah kanan.
“sudah kuduga” kata Dan. Matanya melihat pergelangan kaki Rin yang berwarna keunguan.
“mengapa kau tak bilang kakimu sakit?” dan sudah kembali lagi dengan cara bicara dinginnya. Tak ada lagi misuhannya.
“Tak ada waktu untuk menjelaskan hal itu. Ayo cepat kita teruskan lagi, sebentar lagi pelajaran Bu lastmi” rin mengalihkan pembicaraan.
“tak usah mengalihkan pembicaraan seperti itu. Kenapa kau tak bilang kakimu sakit?!” desak dan dengan intonasi yang di tekan.
“ahh... kau ini,, biarkan saja..” Kata Rin. Ia merebut sepatunya. Tapi dan langsung menarik lagi sepatu Rin.
“kenapa?!”
Rin menghela nafas.
“aku tak ingin bilang saja. Cuma itu.” kata Rin.
“cih.. dasar! Seperti itu lagi.” kata Dan. Ia membalikan tubuhnya. Memunggungi Rin.
“ayo naik” kata Dan.
Rin bengong.
“cepat naik!”
“naik kemana?!” tanya Rin bingung.
“ke punggungku! Bodoh.”
Dan menarik tangan Rin melalui atas pundaknya. Sehingga Rin terjatuh di punggung Dan. -posisi menggendong-
“lepaskan aku!!” Rin berontak.
“tidak,” kata Dan.
“lepaskan aku!! aku bukan anak kecil lagi!”
kata Rin tetap berontak.
“baik, akan ku lepaskan tapi kulepaskan ke sungai itu!” kata Dan menunjuk sungai besar di samping mereka.
“aish! Kau ini ...” Rin tak bisa berbuat apa-apa. Kali ini dia mengalah untuk mau di gendong Dan.
“makan apa kau ini?? berat sekali! Sepertimmenggendong induk sapi!” kata Dan meledek Rin.
“lalu kenapa kau tak mau menurunkanku!! dasar!”
“kalau ku turunkan, sapi sepertimu pasti lambat untuk berjalan. Lalu aku membantu sapi sialan sepertimu!”
“ tak ada kata yanglebih bagus ddari pada sapi hah?! Berotak sempit kau!” kata Rin tak mau kalah.
“kau, yang berotak sempit! Tak ada kata lain selain Manusia serigala hah?!” Dan menirukan gaya Rin berbicara.
Mereka terus saja bertengar-tengkar kecil di sepanjang perjalanan menuju sekolah. Sampai akhirnya mereka sampai juga di sekolah. Ternyata Rin menunjukan jalan pintas. Mereka sampai di belakang sekolah, tempat di mana danau hitam berada.
“argh!! lepaskan tanganmu dari mataku bodoh!” teriak Dan pada Rin yang sedang menutupi kedua matanya.
“haha kau kan menusia serigala,kau bisa melihat di kegelapan kan?” kata Rin ia terus saja menutupi mata Dan dengan kedua tangannya.
“aish!! bodoh...!!”
DUK! Kaki dantersandung mengenai sesuatu yang sepertinya ranting pohon besar. Dan oleng, ia tak bisa mengendalikan keseimbangan tubuhnya. Rin berteriak-teriak ia takut kalau mereka akan jatuh dan masuk ke danau.
BRUK! Akhirnya mereka berdua jatuh.
“ahhahaha....” Dan tertawa-tawa. Rin juga ia tertawa. Betapa bodohnya mereka melakukan hal-hal bodoh seperti anak kecil.
Tak lama,merekapun sampai di depan danau yan disana terdapat lorong yang bisa masuk ke dalam kelas. Rin yang menemukan lorong itu jauh hari sebelumnya.
“aish... punggungku rusak di tindih sapi sepertimu!”
kata Dan, ia mulai misuh lagi.
“kalau begitu cepat turunkan aku!”
“iya! Aku sedang akan mengerjakannya!”
“sedang apa kalian?” tiba-tiba ada orang yang memergoki mereka, ia membawa satu kaleng minuman soda di tangannya.
Jude.
Jumat, 25 Februari 2011
story I dont know the title part 3
Secangkir kopi hangat telah mendarat di tangan Rin, ia terus memegangi cangkir kopi itu, menunduk. Ia hanya bisa diam saja. Jude duduk dengan tenang, tangan kirinya berada di saku celananya. ia memasukan sedikit gula ke cangkir capucinonya dengan tangan kanan, mengaduknya pelan. Jude menghela nafas panjang. Dan mendelik kearah Jude, ketika mendengar embusan nafas Jude yang begitu terdengar. Dan meminum Coklat panasnya.
“Ekhem” Rin berdehem, tanda akan memulai pembicaraan ini.
“ehm.. ka.. kalian saling mengenal?” tanya Rin menunjuk mereka berdua. Dan melengoskan kepalanya, seolah tak ingin menjawab pertanyaan Rin. Namun beda dengan Jude, ia menjawab bijak.
“Ya kami saling mengenal, kami satu kelas dulu” ujar Jude, ia kembali mengaduk capucinonya.
Rin, melotot.. kalau mereka sekelas, berarti mereka seumur, berarti Dan...
“kyaaa!!!” Rin tiba-tiba menjerit.
“kenapa? Baru tahu sekarang kalau aku lebih tua dari mu?” kata Dan sinis. Rin memandang Dan beberapa detik lalu menunduk lagi. Manusia serigala itu sepertinya sedang sangat kesal, Batin Rin.
Jude, hanya tersenyum.
“auh...” Rin mengaduh. Ia teringat banyak berbuat yang tidak-tidak pada Dan.
Tiba-tiba dari kejauhan terlihat seorang perempuan dengan penampilan glamor, namun elegan, datang menghampiri mereka, ia menaruh tas berwarna merah marunnya di meja. Dengan paniknya ia langsung memeluk Jude. Tapi Jude langsung menghela wanita itu. Seolah tak ingin membalas pelukannya. Rin bengong kaget. Dan juga, namun dan langsung memalingkan pandangannya, ia merasa jijik melihat mereka.
“Jude, kau tidak apa-apa? Ada yang sakit? Kudengar kau tersesat di hutan benar begitu?” kata wanita itu.
“ Tidak, salah bukan aku, tapi Dan.” ujar Jude datar. menunjuk Dan dengan dagu.
Wanita itu, menoleh ke arah Dan, tapi tatapannya sangat tidak berarti apa-apa.
“oh,, kau tak apa-apa?” kata wanita itu datar seperti di buat-buat. Dan hanya diam saja ia tak melihat wanita itu.
Rin memandang Jude, Rin memandang Dan, lalu ia memandang wanita cantik itu. Terus ia melakukan itu bebearapa kali mengamati raut wajah mereka masing-masing. Rin berpikir sejenak merarsakan atmosfer berbeda ketika wanita cantik itu datang menghampiri mereka berdua. Rin tersenyum mengerti.
“Kak, Jude, bolehkah aku pulang sekarang? Aku ada sesuatu yang harus aku kerjakan dirumah.” ujar Rin. Ia berdiri siap-siap untuk pergi dari situ.
Jude mendongak, ia heran kenapa Rin, tiba-tiba ingin segera pulang. Padahal ia masih ingin bermain dengan Rin.
“aku antarkan kau ya?” kata Jude. Yang langsung berdiri, menawarkan jasa. Wanita di sebelahnya mendelik seperti tak suka. Ia memandang Rin dari ujung rambut sampai ujung kaki, beberapa kali.
“ah,, tak usah repot-repot, aku pulang bersama teman.” kata Rin. Ia langsung menjawil lengan Dan, dan menariknya dari situ. Dan bingung dan melotot lagi, ia berusaha berontak untuk melepaskan tangannya. Namun tarikan tangan Rin lebih kuat dari pada Dan. Dan melotot, Rin juga melotot. Rin berbicara namun tak mengeluarkan suara. Ia memberi tanda agar mereka harus segera pergi dari situ.
“kami pergi” Rin pamit dan menarik tangan Dan keras. Hampir saja Dan jatuh tersandung kursi. Ia mengumpat-ngumpat kecil. Dan terpaksa menuruti Rin. Daripada ia terjatuh di hadapan wanita itu, mukanya akan berubah menjadi hijau karena malu.
Jude terlihat sebal saat itu. Ia menggenggam keras sendok gula yang tadi ia gunakan.
“ apa yang kau lakukan tadi kepadaku?!!” Dan berontak melepaska tangannya. Ia kesal, kakinya yang sedang sakit harus di bawa lari seperti itu.
“kau ini jangan pura-pura marah seperti itu, kau pasti akan berterimakasih kepadaku.” kata Rin yang terus berjalan tak memperdulikan Dan lagi.
“Hei!! tunggu memangnya kau tahu apa tentang aku hah?!” dan berlari kecil menyusul Rin.
Rin hanya tersenyum, ia hampir akan tertawa terbahak-bahak lagi. Tapi Dan bisa mencium gelagat Rin. Ia melotot lagi dan menggeram sedikit. Rin terdiam, ia langsung menutup mulutnya, agar tak terlihat akan tertawa lagi.
“kau suka kan pada wanita itu?” tanya Rin ia mencondongkan kepalanya untuk melihat raut wajah Dan. Dan sedikit tersentak.
“kau...” desis Dan.
“ya.. ya.. ya.. aku sudah tahu jawabannya, cinta bertepuk sebelah tangan kan? aku mengerti... aku mengerti..” kata Rin seperti mengejek Dan. Dan hanya memandang sinis Rin.
“iya, maafkan aku. ayo cepat jalan.” Rin menarik tangan Dan, untuk segera pergi dari tempat itu. Dan menuruti ajakan rin, ia pun berjalan dengan terpincang-pincang.
“ tenang saja, aku tak akan beri tahu orang lain, aku penjaga rahasia yang tak akan kau ragukan.” ujar Rin, ia tak melepaskan genggamannya. Mereka masih bergandengan tangan.
“Hei...”
“Apa?”
“Lepaskan tanganku..” kata Dan. Rin tersadar, ia memandang lengannya yang sedang memegangi tangan Dan.
“oh, iya aku lupa.” Kata Rin. Ia melepaskan tangan Dan. Dan kembali melihat rin, ia menarkan bibir atasnya.
Dasar wanita ini, apa ia tak merasakan apa-apa setelah memegangi tanganku? Batin Dan.
Dan terus memandangi Rin dari belakang. Ia merasa aneh, kenapa ia santai saja berada di dekat dengannya sementara orang-orang lain selalu saja menggebu-gebu atau salah tingkah di depanya.
“hei, kau mau ikut aku?” kata Rin, ia membalikan badannya tiba-tiba. Membuat Dan kaget. Dan segera memalingkan pandangannya berpura-pura tak melihat Rinlagi.
“kemana?” kata Dan.
“ketempat yang sangat menyenangkan di dunia ini.” kata Rin bangga.
“memangnya kemana? Apa bagusnya untuku tempat itu?” tanya Dan seperti tak peduli. Padahal ia penasaran.
“ ikuti saja aku kalau memang kau mau ikut .” Kata Rin yang langsung membalikan badannya lagi berjalan maju dengan sedikit menaikan kecepatannya.
“hei... tunggu aku..”
---------------------------------------------------------------
Rin dan Dan sedang berdiri di depan kedai eskrim yang catnya berwarna-warni. Terdapat sebuah patung eskrim yang besar dan sangat menggiurkan lidah, patung itu di bubuhi dengan cat berwarna coklat yang memperlihatkan seolah-olah cat itu adalah coklat yang meleleh. Dan satu hiasan strawberry yang letaknya terbalik menancap tepat di atas patung es-krim itu.
Dan melipatkan keningnnya, bibir atasnya terangkat beberapa milisenti.
“tempat apa ini?” katanya dengan sangat bingung ia menanyakan hal itu pada Rin.
“tempat apa ini?” katanya dengan sangat bingung ia menanyakan hal itu pada Rin.
“ini adalah tempat yang paling indah di didunia” kata Rin tersenyum-senyum. Ia menggerak-gerakan lidahnya,menjilati bibirnya. Rin membayangkan sebentar lagi ia akan memakan eskrim yang sangat lezat.
“aku tak mau kesini” kata Dan ketus.
“hah?! Kau ini bagaimana? Ayolah kita masuk, aku sudah tidak tahan untuk menikmati eskrim kedai ini, kau tahu, eskrim di sini sangat enak!, tapi terserah kau saja, kalau mau pulang,pulang saja sana.” kata Rin, lalu ia melengos berjalan menuju kedai eskrim itu.
“cih...” Dan berjalan mengikuti Rin. Pulang juga ia tak tahu harus melewati jalan mana.
Mereka mulai memasuki kedai eskrim itu, ketika mereka masuk, terlihat banyak sekali pengunjung di dalam kedai itu. Dan melihat anak-anak yang tertawa-tawa menikmati eskrim mereka, suami-istri yang sedang menyuapi satu sama lain, satu keluarga yang duduk bersama dan bergembira. Dan para manula kakek-nenek yang terlihat senang menikmati eskrim di sini. Mereka sepertinya sedang bernostalgia pada zaman mereka muda dahulu. Dan jadi mengerti kenapa Rin menamakan tempat terindah di dunia karena ia bisa merasakan hawa kegembiraan yang hangat di kedai ini. Di tambah pula para pelayan yang ramah, dan penjaga kasir yang selalu tersenyum pada pelanggannya. Rin memilih duduk di sebelah jendela agar ia bisa melihat keaadaan di luar. Sedangkan Dan memilih duduk di pojok.
Seorang pelayan menyerahkan buku menu pada Rin, lantas rin memilah-milah eskrim mana yang akan dia makan.
“TANTANGAN RAJA ESKRIM JUMBO!!!”
“apa ini?” Rin menunjuk tulisan itu dan memperlihatkannya pada pelayan disamping.
“itu adalah, tantangan dimana jika kau menghabiskan eskrim itu, kau akan mendapatkan hadiah menarik” ujar pelayan itu memberikan penjelasan yang membuat Rin melotot, ia kembali melihat buku menu itu, ia sangat tertarik. Tapi... apa bisa aku menghabiskannya sendiri? Batin rin.
TING!! tiba-tiba ada sebuah lampu yang menyala di otak Rin.
“Dan!!!!” teriak Rin.
Dan menoleh Rin, jaraknya lumayan berjauhan.
“apa?” katanya tanpa berteriak.
“ayo kesini” Rin melambai-lambaikan tangannya menandakan agar Dan mau pergi ketempatnya ia duduk. Tapi Dan membuang muka ia kembali melihat-lihat menu eskrim yang ada di buku menu.
“aish” rin berlari ke arah Dan, di ikuti pula oleh pelayan yang tadi mengurusi Rin. Ia menarik kursi dan langsung duduk.
“ hei, coba lihat ini!!! “ Rin memperlihatkan buku menu yang ia bawa-bawa.
“memangnya ada apa?” Dan menengok buku menu yang di perlihatkan Rin.
Rin menunjuk tulisan tantangan eskrim tadi.
“ayo kita coba ini bagaimana?” Rin menaikan satu alisnya.
“aku tidak mau” kata Dan singkat. Pandangannya kembali pada buku men berbagai macam es-krim tadi.
“ayolah, kau tak lihat? Nanti kita dapat hadiah yang menarik! Ayolah Dan.”
“kau ini!”
“maaf, mungkin sebaiknya anda coba saja tantangan ini karena ditiga puluh tahun ini belum pernah ada yang bisa memenangkan tantangan ini” sela pelayan yang dari tadi berada di samping menja mereka.
“ayolah...” Rin memelas.
Dan mendelikan matanya, mengela nafas menyerah.
“ya sudah, aku mau.” Kata Dan akhirnya.
“yeah! Aku terima tantangan ini! “ kata Rin berdiri dan berteriak membuat mata-mata orang-orang yang mengunjungi kedai itu tertuju padanya.
“kau sedang apa?!” Dan menarik Rin untuk duduk lagi.
“jangan buat aku malu!” kata Dan lirih.
“iya. Maaf..”
Tapi tetap saja orang-orang di sana tak melepaskan perhaatiannya.
Beberaapa menit kemudian 5 orang pelayan mendorong troli pembawa eskrim jumbo.
Dan melotot kaget, hampir ia jungkir balik karena melihat besarnya eskrim itu.
“wuah.... besar sekali..” kata Rin takjub.
“ayo! Kita berusaha!” teriak Rin lagi, ia ancang-ancang menyiapkan sendoknya.
Dan tetap saja melotot saking kagetnya.
DUK! Rin menendang lagi dengkul Dan.
“aish! Apa-apaan kau??” dan meringis.
“ayo kita mulai!” kata Rin penuh semangat.
Dan mengangguk. Ia sudah bersiap dengan sendoknya.
Lalu ia memulai untuk memakan eskrim itu.
Sendokan pertama, mereka masih terlihat segar dan bersemangat. Rin dan Dan terus menyendokan eskrim itu ke mulutnya. Sendokan ke 23 mereka sudah berkeringat. Dan terlihat lelah, namun tetap maju karena melihat Rin yang belum terlihat lelah. Dan tak mau kalah dari gadis menyebalkan itu. Terus saja mereka memakan eskrim jumbo berukuran setengah meter itu. Pengunjung kedai di sana terus bersorak sorak menyemangati mereka. Anak-anak yang paling ramai menyemangati mereka hingga sampai menari-nari seperti pemandu sorak namun tanpa pom-pom.
Sendokan ke 34, rin terlihat lelah. Tapi sebaliknya Dan yang semakin tangguh, berteriak-teriak agar Rin bisa terus memakan eskrim.
“ayo cepat habiskan!” kata Dan yang mulutnya di penuhi eskrim.
Pelayan yang di samping mereka terus mengamati penghitung waktu di tangannya.
“hmm!” Rin mengangguk dan terus memakan eskrim. Sampai akhirnya mereka berdua berhasil menaklukan tantangan raja eskrim jumbo. Satu suapan terakhir telah di habiskan Dan. Mereka kewalahan dan duduk terkulai lemas karena kekenyangan.
Rin mengusap-ngusap perutnya, sama halnya dengan Dan ia memukul-mukul dadanya. Untuk menelan sisa eskrim terakhirnya yang masih berada di mulut. Pelayan di samping segeta memencet salah satu tombol yang ada di alat penghitung waktu itu.
Akhirnya mereka berhasil, pengunjung di sana bersorak berdecak kagum.ikut senag dengan kemenagan itu.
Dua buah Mug besar berwarna pink dan berhiaskan jantung hati yang terpisah, menjadi hadiah atas mereka yang memenangkan tantangan. Jika Mug itu di berdirikan sejajar. Terlihat gampar jantung hati itu bersatu.
Dan bengong, ia tak mengira hadiahnya hanya dua buah Mug. Ia berusaha menghabiskan eskrim jumbo itu tapi hanya dapat dua buah Mug.
“apa ini?” Rin mengangkat Mug itu.
“Kukira akan dapat hadiah yang besar, kenapa hanya gelas seperti ini? Hufff...” Rin ambruk di meja ia kelelahan.
“kubilang juga apa!” kata dan membenarkan perkataannya yang lalu.
“sudahlah, ini satu untuku, dan ini untukmu” Rin menyodorkan Mug itu ke arah Dan.
“Lihat, ternyata cuma sebuah Mug, kalau aku sakit perut akan ku salahkan kau!.” kata Dan misuh-misuh.
“aku juga tidak tahu, kukira dapat hadiah besar” ucap Rin.
“aku yang paling banyak menghabiskan eskrimnya. Kau itu lamban sekali!” kata Dan.
“tidak, aku bergerak cepat untuk menghabiskannya, justru kau yang lamban sekali.” kata Rin tak mau kalah.
“siapa bilang, kau yang lamban bodoh!” kata Dan menyerang tak mau kalah.
“aku yang bilang! Kau yang bodoh! Dasar manusia serigala!”
“Dasar kau bisanya cuma mengejek! Apa tak ada kata-kata lain? Bodohnya kau” kata Dan. Tapi kenyataanya, Dan lah yang paling banyak memakan eskrim itu karena ia menggunakan sendok yang lebih besar dari Rin.
Mereka terus saja bertengkar kecil. Saling menuduh.
Tiba-tiba pria dan wanita tua yang duduk di sebelah meja mereka berbicara.
“sudah jangan bertengkar, kalian tak tahu mitos di sini?” kata pria tua itu.
“mitos apa?”Rin melipatkan keningnya.
Dan juga memasang telinga. Walau tak melihat pria tua itu berbicara.
“mitosnya adalah, jika ada seorang pria dan wanita yang berhasil menghabiskan tantangan raja eskrim jumbo, mereka akan menjadi sepasang kekasih, bahkan menikah, bahkan sampai tua” sambung wanita tua yang berada di samping pria tua.
Dan menaikan bibir atasnya lagi. Aneh sekali, batinnya. Ini sudah beda dengan jaman waktu para manula itu muda.
“memangnya benar bisa begitu? Aku tak percaya Nek.” kata Rin.
“ya, ini kan sebuah permainan.” Lanjut Dan.
“memang benar” kata Pria tua itu.
Rin dan Dan makin bengong lagi melihat tingkah aneh dua manusia itu. Yang senyum-senyum berdua.
“Karna kami juga dulu berhasil menghabiskan eskrim tantangan raja Jumbo itu” Ujar mereka berdua.
Dan dan Rin makin melotot kaget.
“Tidak mungkin!!!!!” kata mereka berdua. Berteriak.
Langganan:
Postingan (Atom)