Selasa, 22 Februari 2011

story I dont know the title part 1

“ ia merasakan bulu kuduknya yang tiba-tiba berdiri...” Rin menyorotkan cahaya lampu senter ke wajahnya.
“Dan ketika ia melihat ke belakangdia melihat satu tangan melayang dan..............”
“ GyAaaaaaaaaaa!!!!!” semua anak menjerit ketakutan dan langsung ngumpet di belakang punggung teman-temannya.
“Apa-apaan kalian!!!!!” tegur Bu Latsmi. Sambil membuka-bukakan tirai yang menutupi jendela.
“ lagi dengar cerita horor bu..” jawab anak-anak polos.
“ Kalian ini, sudah tujuh belas tapi seperti anak Sekolah dasar.. masih suka cerita horor! Ayo cepat bereskan meja dan duduk. Kita kedatangan teman baru.”
Rin kembali membereskan mejanya dan duduk di paling belakang sendiri.
“ ayo silahkan masuk” ujar bu lastmi.
Seorang murid lelaki memasuki kelas itu. Terlihat semua anak mengangakan mulutnya lebar-lebar. Tapi murid lelaki itu terlihat acuh tak acuh. Dengan cueknya ia menyapa “selamat pagi”
“selamat pagi......!!!!!!” ujar para murid antusias.
“Ini namanya Dan. Ia pindah dari australia dan kebetulan pamanya, atau kepala sekolah kalian menyarankannya untuk bersekolah di sini. Tolong berikan dia bimbingan.” Ujar bu lastmi berceramah kultum.
“Iya.... buu”
“Kamu duduk di sebelah Rin.” Dan berjalan menghampiri Rin yang sedang membetulkan lampu senternya.
“Geser” kata Dan singkat
Rin mendongakan wajahnya. Terlihat Dan sedang mendelik kearahnya.
“Siapa kau?” tanya Rin bodoh
Dan makin mendelik.
“bu.. ada makhluk asing masuk ke kelas ini” ujar Rin kepada Bu Lastmi.
“Rin! Kau tidak mendengarkan saya? Dia itu murid baru!” bu lastmi mencondongkan kepalanya dari kejauhan
“Oh...” hanya itu yang bisa di katakan Rin. Ia mendengus lirih. Dan pun duduk. Ia mendelikan matanya lagi kearah Rin memandang sinis.
“Kenapa matamu? Termasuki batu?” kata Rin mempermainkan
“Cih... bodoh” kata Dan. Ia menaruh tasnya di atas meja.
“Mari mulai pelajaran” Seru bu lastmi.
Rin mengeluarkan kotak pensilnya yang berwarna pink, bolpoint yang berwarna pink, dan juga buku yang berwarna pink.”
“Cewek sekali kau” ujar Dan
“memang aku itu cewek tak bisa lihat?”
“ aku kira kau cowok yang ingin menjadi cewek,”
“hah? Kenapa?” rin mengerutkan keningnya. Dan memandang Rin dari ujung kepala hingga ujung kaki.
“dadamu rata”
Rin melotot, “ Apa!!!!” Rin berteriak.
“Rin! Cepat berdiri di lorong kelas!!!” Bu Lastmi langsung memberi hukuman.
Rin terpaksa menuruti perintah bu lastmi dan tak bisa menjelaskan apa yang terjadi. Terlihat Dan melambaikan tangannya dari kejauhan. Rin makin geram.
“Awas kau... makhluk planet manusia serigala bau bersisik!!!!”.

Ting tong ting tong ....
Bell sekolah tanda pulang telah berbunyi. Semua anak yang berada di dalam kelas berhamburan keluar.
Hanya Rin yang masih berdiri dengan geram memandang Dan dari kejauhan.
“rin, hukumanmu selesai” kata ibu lastmi yang lewat begitu saja.
Dasar, mentang mentang keponakan kepala sekolah bu lastmi memperlakukan si brengsek itu dengan sedikit istimewa. Tenang dan perlahan rin mengangkat kakinya unruk berjalan menuju kedalam kelas, lalu ia mendengus sebal karna ia masih melihat Dan duduk di samping bangkunya.
Rin mengambil tasnya dengan garang dan tak memperdulikan Dan.
“Hei... mau kemana kau..” Dan menarik lengan Rin tiba-tiba. Rin berontak.
“ antar aku untuk keliling sekolah ini.”
Rin mendekatkan wajahnya ke wajah Dan, semakin dekat.
“NO WAY” langsung Rin berlari menjauhi ruang kelas itu. Di depan pintu ia menjulurkan lidahnya dan mengangkat satu jari tengah ke arah Dan.
“ eat that!” gumamnya.
“Cih!”
X X X X X X X X
Pagi yang cerah, langit mulai membiru dan matahari sudah naik dari balik gunung-gunung yang menjulang dan bangunan-bangunan pencakar langit. Suara burung mengiringi tiap langkah orang-orang untuk mengerjakan aktivitas yang biasa di lakukan setiap harinya.
“WUUUAAAAAAA!!!!!!”
Rin terkejut melihat jam wekernya yang menunjukan angka 06.36. cepat-cepat ia berganti baju dan menggosok gigi. Tak lupa Rin memasukan buku-buku pelajaranya secara paksa dan berjubel. Cepat ia pergi tanpa sarapan terlebih dahulu.
“WUAAAAAAAAA WUAAAAA” terus saja Rin berteriak sambil mengenjot sepedanya. Orang-orang terlihat sedang memperhatikannya. Mungkin mereka berpikir ada orang gila yang pergi kesekolah.
Bruk!!! “WUAAAAAAA” Rin terjatuh dari sepedanya. “ “ Sial..... ! ya tuhan kumohon semoga aku gak terlambat!!”
Sayangnya ketika ia sampai di sekolah gerbang utama sudah terkunci rapat. Rin hanya bisa berteriak
“WUAAAAAAAAA!! WUAAA....”..
“Berisik sekali kau” Kata Dan yang baru saja tiba dengan mengenakan mobilnya yang mengkilap seperti habis di cuci 7 haari 7malam. Rin menoleh Dan yang dengan cueknya ia memutar badannya.
“ mau kemana kau??” tanya Rin.
‘ Apa lagi? Aku mau pergi.. kau gak lihat gerbangnya sudah di tutup?” Dan balik nanya.
“Cih... Buat apa kau sekolah di australia tapi sebodoh ini... huhu aku akasihan pada orang tuamu yang sudah capai menyekolahkanmu tapi kau begitu bodoh..” uajr Rin sambil pura-pura bersedih.
“ Apa maumu sebenarnya?? Gadis brengsek!” teriak Dan.
“ Apa!!!!!” Rin balas teriak.
“ ralat... kau bukan gadis... “
“ terserah apa yang kau katakan... “ Rin melengos acuh. Lalu ia melemparkan tasnya yang penuh kearah arah gerbang sekolah. Bruk... tas sudah berada di wilayah sekolah.
“Sial... harus melakukan ini lagi...” cepat rin memanjat pagar besi itu.
“ Hei!! Hei! Mau apa kau?” Dan menunjuk nunjuk Rin
“Kau buta? Aku sedang manjat tolol!”
“ kulaporkan kau ke pamanku!” ancam Dan sambil mengacungkan satu jari telunjuknya.
“ akan ku laporkan juga kau ke pamanmu itu, kau mau bolos!” cepat ia meneruskan aksinya yang sudah sering ia lakukan.
“Cih, hebat juga dia.. dasar anak orang hutan.” Dan dengan sigap langsung ikut manjat pagar. Satu persatu ia menaikan kakinya ke pagar. Ini hal pertama kali yang ia lakukan sebelumnya ia tak pernah memanjat pagar untuk berusaha memasuki sekolahnya.
Belum juga sampai, Dan malah terjatuh, ia segera menarik rok Rin. Akhirnya keduanya terjatuh..
“WUAAAAAAAAAAAA’
BRUK!!!! Mereka terjatuh dengan posisi tengkurap. Tepat mereka jatuh berdampingan.
“dasar kau!!!!!!!!” HABUAKG!! Satu kepalan tangan hampir menabrak pelipis Dan. Tinjuan itu ternyata bisa dihindari Dan. Meleset. Tinjuan itu mengenai tembok jalan. Rin menahan rasa sakitnya. Dan hanya bengong melihat sebuah kepalan tangan menghantam keras jalan beraspal.
“ KALIAAAANNNN!!!!!” bu lastmi berrteriak keras diantara mereka. Mereka terkejut.

Ruang guru..
“ kalian ini! Mau jadi apa? Waktunya masuk sekolah malah berdua-duan!”
“bukan bu..”
“Diam!!” bu lastmi memotong akuan dari Rin.
“Dan, kau kembali ke kelas” Dan langsung meninggalkan ruang guru... dari kejauhan Dan menjulurkan lidahnya.
Rin mengepalkan tangannya...
“brengsek!!” teriak Rin.
“Diam!!!” bu lastmi berteriak.
“Kau, apakah kau tak tahu Dan itu siapa?, kau jangan menggodanya untuk berbuat buruk! Saya punya tanggung jawab yang harus di jaga!’
ujar Bu lastmi tegang. Lalu ia menghirup nafas panjang.
“Kau, bersihkan WC setelah itu, masuk ke kelas pada jam istirahat.”
Rin hanya mengangguk. Dan bergegas pergi.

BUK BUK BUK BUK Rin menghentak-hentakan kakinya kelantai. Ia begitu geram pada Dan.
“Dasar!! Manuasia planet bodoh!! Kau bersisik kau Bau1!!” teriak rin sekencang-kencangnya.
“brengsek... brengsek..!!! bau!!” rin membanting-banting tongkat pel.
“siapa yang berengsek” tiba-tiba terdengar suara lelaki di belakangnya. Rin tersentak, ia takut kalau itu adalah seorang guru, bisa-bisa ia di hukum karna berkata-kata kasar. Perlahan Rin memutar badannya an langsung menunduk. Takut. Dan meminta maaf.
“ maaf pak!! Saya gak akan lagi berkata-kata kasar! Dan saya akan membersihkan WC ini sebersih-bersihnya. Pasti!” rin mengangkat wajahnya dan mengacungkan dua jari berbentuk “V”.
“oke..”
Rin terkejut. Lalu mengangkat wajahnya, kenapa guru itu dengan gampangnya hanya bilang “oke”. Tak menasehatinya.
“eh?’ Rin melotot. Mulutnya menganga. Terlihat dihadapannya seorang cowok yang tersenyum padanya, dan memandang dengan mata hijau teduhnya.
“hei... kenapa?’ tanya cowok itu. Menggoyang-goyangkan kaleng minuman soda yang di pegangnya.
“ti..tidak, sejak kapan kau di sini?.” Rin balik tanya.
“sekitar beberapa menit yang lalu”
“WUUUUAAAAAAAAAAAAA!!!” Rin berteriak dengan keras. Seperti orang gila yang baru keluar dari perawatan rumah sakit.
“hei... hei... hei... tenang ada apa???” tanya cowok itu. Ia kaget.
“ Apa yang kau lakukan di sini!!1 cepat  pergi!! Ini WC wanita tolol!!!” hampir saja Rin memukul cowok itu dengan gagang pelnya.
“ hei.. hei... calm down..... hei! Kau tahu? Ini WC pria.” Ujar cowok itu tenang.
“hah?” Rin bengong. Lalu ia garuk-garuk kepala. Rin terlihat malu mukanya memerah seperti tomat yang tergilas.
Rin menunduk malu. Dan langsung berlari sekencang-kencangnya.
Lelaki itu hanya tertawa-tawa sendiri.


Rin memukul-mukulkan tangannya ke kepalanya. Bodohnya dia. Kenapa tadi ia tidak melihat papan nama WC itu. Bodohnya.
Ini semua adalah gara-gara si Dan itu. Manusia serigala itu. Werewolf yang menyebalkan. Berbeda sekali dengan Jacob, tokoh werewolf di film twilight saga.
“uh!! Uh!! Uh!!” ia terus menghentak-hentakan kakinya.

“hei gadis brengsek!” terdengar suara menggelegar di belakangnya. Rin menoleh ia tahu suara itu. Suara manusia serigala. Ia memandang geram Dan.
Dan semakin sinis. Ia memandang Rin dengan tatapan listrik yang membuat Rin tersengat*ilustrasi*.
“APA!!!!” Rin berteriak.
“ Kau!” Dan menghirup nafas panjang-panjang.
“ akan ku buat kau keluar dari sekolah ini!!!!” teriak Dan. Ia melengos begitu saja meninggalkan Rin yang sedang melotot.
“cih...coba saja...” ujar Rin lirih.

-------- --------- ------- ------- ------- -------- ------- -------

Kenapa sejak datangnya manusia serigala itu hidupnya menjadi terganggu. Kebiasaan cerita horror yang suka ia ceritakan pada teman-teman sekelas menjadi beralih. Teman-temannya lebih suka menggandrungi si jelek Dan itu. Apa sih bagusnya manusia itu?? Batin Rin. Mejanya selalu penuh dengan perempuan-perempuan yang selalu menggandrungi Dan. Kini ia harus berlama-lama di belakang sekolah yang terdapat danau hitam yang kononnya terdapat banyak monster dan hantu-hantu. Itu lebih baik dari pada ia harus dengan berdekatan dengan Dan.
Dan lagi Dan sepertinya serius ingin mengeluarkannya dari sekolah itu. Padahal ia susah payah masuk ke sekolah ini.. ia benar-benar mengandalkan otaknya.
Huh... memang hidup pasti ada cobaannya sekecil apapun. Tuk..tuk.. seseorang mengetuk bahu Rin. Rin menoleh, dan telunjuk dari orang itu menempel pada pipi Rin.
“Cih....” dengan cepat Rin menangkap tangan itu memutarnya, membalikan tubuh sosok itu dan menjatuhkannya di tanah..
“Arrrrggghhh!!!!” erang sosok itu.
“ Mau apa kau???!!!” teriak Rin. Entah kenapa akhir-akhir ini Rin selalu berteriak-teriak.
“ hei... hei.. hei... ini aku” kata sosok itu. Rin mendekatkan wajahnya ke hadapan sosok lelaki itu.
“kyaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!” Rin berteriak. Ia kaget.
“ka.... kau...???!” rin menunjuk-nunjuk orang itu. Lelaki itu bangun dari jatuhnya.
“ Kau!! Pria WC!!” teriak Rin..
Lelaki itu hanya tertawa-tawa.
“kenapa kau tertawa begitu?” tanya Rin yang merasa terganggu dengan tawanya.
“ kau.... ternyata masih ingat kepadaku” Ujar Pria WC
“ah...oh..” rin bingung ia harus melakukan apa.
-------v-----v----v----
“Rin ... jika kamu berbuat salah atau tidak baik pada orang lain... apa yang harus kamu lakukan?” ujar nenek-nenek yang di penuhi awan-awan di sekitarnya.
“aku harus meminta maaf dan.....” kata Rin.
“ menunduk... setelah itu.....” kata nenek-nenek itu.
“ tersenyum”....

“HEI..”
Rin tersentak. Lamunannya menjadi buyar. Ia teringat kata-kata neneknya sejak kecil. Ia tersenyum dan menunduk. “Aku minta maaf” itulah kata-kata yang ia ucapkan.
Pria Wc tersenyum kembali. Senyumannya membuat hati Rin teduh. Ia merasakan ia berada di hutan hijau dan di kelilingi burung-burung yang berkicau, di soroti cahaya matahari yang hangat dan di iringi suara air dari sungai yang merdu.*Khayalan lagi* cepat ia bangun dari lamunannya dan menunduk kembali.
“kau... pintar juga.. belajar beladiri dari mana?? Kok bisa hebat sekali.”
‘ aku belajar karate waktu kecil. Dan sering melihat film mafia. Pria WC kenapa kau kemari?” tanya  Rin polos.
“ahahaha kau... kau memanggilku pria wc.. aku itu punya nama” pria wc itu duduk di batu besar yang di atasnya di teduhi dengan pohon beringin besar.
Rin perlahan maju untuk bisa lebih dekat dengan pria wc itu. Ia tak bisa mendengarnya dari kejauhan.
‘ namaku Jude...’ pria wc bernama jude itu mengulurkan tangannya ke arah Rin.
Rin hanya bengong saja memelototi tangan Jude yang terulur.
“hei... kenapa?” tanya Jude.
“ oh... ah.. tidak..” Rin segera membalas uluran tangan Jude. Lalu ia duduk disamping Jude. Rin menggeser tubuhnya agak jauh. Ia menjaga jarak.
“hei.. kau, kau dari planet mana?” tanya Rin dengan pertanyaan yang seperti biasanya. Bodoh.
Jude tersenyum mendengar perkataan Rin.
“kau? Kau tak tahu aku?” jude tanya balik. Rin bingung. Ia berpikir dulu. beberapa detik. Beberapa menit. Menit ke  5. Menit ke 7. Menit ke 11.
“hei...!!” jude menyenggol lengan Rin. “ sedang apa kau?”
“ah...oh.. aku sedang berpikir siapa kau.”
Jude tersenyum lagi.
“aa yaa!!! Aku tahu kau adalah siapa!” teriak rin
“oh ya? Siapa aku?”
“kau adalah Pria WC”
BUAGH!!... hampir saja Jude terjatuh. Saking kagetnya.
“kau ini... dasar” jude geleng-geleng kepala.
“lalu siapa kau? Kok tak memberitahuku?”
“aku jude.. aku kelas dua belas mawar sains 1.” Ujar Jude.
“gyaaaaaaaa!!!!!!!” Rin berteriak.
Jude bengong kenapa anak ini selalu saja berteriak? Batinnya.
“berari kau kakak kelasku? Kau di kelas mawar sains 1? Jude? Rasanya aku tahu.”
Pikiran Rin menerawang

-------v-------v-------v-------v-------v-------v------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar