Senin, 17 Desember 2012

Menemukan Pia Arina dalam Pia Arina

Iseng-iseng waktu itu sehabis dari sekolah menengah pertama selesai praktikum, saya dan teman-teman pergi nongkrong di mall. Sebelumnya makan dulu di sebuah kedai ramen di jalan braga, yang membuat perut terpuaskan dengan ramennya itu, namun saya hanya mampu makan ramen itu di level nol saja alias ga pedes.
Mendungpun membuat kami khawatir karena waktu itu kami berpergian menggunakan sepeda motor yang jika hujan tentunya membuat kemungkinan kecil untuk tidak basah-basahan.
dan kamipun tidak menghiraukan mendung itu, menerjang jalanan macet untuk menuju mall.
Dan sepertinya hujan pun masih enggan untuk turun ketika kami sedang berada diatas kuda besi kami. Setelah sampai di mall, kita hanya berkeliling-keliling saja melihat-lihat sepatu dan baju-baju (it's girl! uwoh). sehabis itu kami melakukan shalat dahulu dan akhirnya nongkrong di kedai fast food amerika yang berawalan Mc. *he
Disana kami menikmati turunnya hujan dengan menikmati eskrim sundae dan kentang goreng dengan saus pedas.
berlama-lama disanapun ternyata membosankan, tak ada yang memang seru untuk diobrolkan lagi, maka munculah ide untuk pergi ke toko buku di seberang mall itu.

ide yang membuat saya langsung bergairah, *wohhoo books!*
kamipun melihat lihat buku dengan kesukaan masing-masing, ada yang nyantol di buku-buku novel, ada yang nyantol di buku-buku psikologi, resep masakan, design interior, design baju dll..
Dan tak sengaja kami menemukan buku yang berjudul nama-nama dan artinya walaupun dalam sebuah bukuyang cukup mengejutkan.
Disana kita mencari arti nama kita masing-masing dan tertemulah nama PIA dengan Artinya itu adalah Setia. Ketika membuka buku itu dan membaca itu, yang dilakukan pertama kali oleh saya adalah melihat diri, yakni waw benarkah? wah, memang iya sepertinya karena ketika sudah memberikan hati sama orang maka susah untuk diambil kembali, ujar saya dalam hati...
Kalau bahasa Roman-Italianya PIA itu adalah TULUS, ketulusan, yang tentunya pasti Ikhlas dong yaa..
Lalu aku buka lagi lembar demi lembar untuk mencari arti nama teman saya yang awalnya berawalan huruf A, dan tak sengaja saya menemukan nama ARINA dengan arti Kedamaian. Saya meliaht diri saya lagi.

oh yeah? yes, I am Pleg ,so i love peacefulness. If i see it on personality view.

Saya bertanya dalam hati saya, oh apakah memang saya sudah sesuai dengan nama yang diberikan oleh orang tua saya, Pia dengan ketulusan dan ikhlas dan Arina sang Kedamaian.
Tak tau ini faktor dari mana, sekarang saya haus akan kedamaian hati, tak tahu kenapa hatiini selalu gelisah yang so far from peacefulness.

yes, memang sedang berada pada permasalahan yang membuat saya bisa canggung seharian, apakah memang pengaruh itu?

hmmm.... walahualam..

menemukan Pia Arina dalam diri Pia Arina :) ataupun membentuk Pia Arina dalam Pia Arina. mungkin ga jelas juga ya ini tulusan, tapi ini terlintas saja di benak saya sang owner dari blog ini hhhe

Amiiiiiin.... :)


Kamis, 13 Desember 2012

Penilaian

Just had an aware of that word..

Penilaian, hal paling aku takut adalah itu... ketika orang mempunyai persepsi, lalu berkembang pada penilaian dan akhirnya menjadi pelabelan. 
Selalu merasa takut untuk ditilai jelek oleh orang lain, alias dikritik. yeah, its hard but jika terbiasa mungkin akan menjadi sebuah pembangun untuk menjadi lebih baik.
Dan ternyata, ketika saya mempunyai persepsi tentang orang, lalu berkembang menjadi penilaian dan saya akhirnya melabeli. Sama saja.
Orang, pasti punya pikiran masing-masing, hanya saja selalu khawatir tentang penilaian tersebut.
But, I dont want to always like this spend my precious time to anxiety about their thought.
Belajar, Belajar, 
mencoba untuk mampu memilah penilaian yang diberika orang lain.
Jangan tersanjung dengan pujian. bersyukirlah ketika orang mengkritik, artinya ia peduli padamu.

Jumat, 23 November 2012

part of me

ternyata itu hanya seuprit saja yang Tuhan berikan pada ku.
Ketika melihat orang lain, betapa jauhnya ujian yang mereka hadapi, namun mereka mampu untuk tersenyum dan bersabar. jika dibandingkan dengan diriku. ini hanya secuil saja.
Yang terlalu dipersepsikan dan berujung pada keyakinan yang sulit untukdiubah.
Terlalu mengasihani diri dan tidak bersyukur dengan apa yang Allah berikan.
Ikhlas itu ternyata sesuatu yang mulia. yang mampu mendamaikan hati ini.
Melihat hanya dari yang pelik saja, Lihat sisi sederhananya.
Allah mengirimkan utusannya untuk membenarkan diri, bukan mencari pembenaran dalam diri. terimakasih ya Allah. :)
Ketika kata itu terngiang, "bahwa Allah memberikan itu karena kita mampu untuk menyelesaikannya"
"dan Allah tidak akan merubah suatu  kaum, jika kaum tersebut tidak mengubah dirinya sendiri"
melakukan yang terbaik, bukan untuk dinilai oleh orang, karena nilai itu relatif. Berupaya berupaya dan kerja keras.

Minggu, 11 November 2012

AKU PASTI BISA!


Aku pasti bisa. AFI JUNIOR
Kadang ku takut dan gugup
Dan ku merasa oh-oh tak sanggup
Melihat tantangan di sekitarku
Aku merasa tak mampu

Namun ku tak mau menyerah
Aku tak ingin berputus asa
Dengan gagah berani aku melangkah
Dan berkata aku bisa…

Aku bisa… aku pasti bisa…
Ku harus terus berusaha
Bila ku gagal itu tak mengapa
Setidaknya ku tlah mencoba

Aku bisa… aku pasti bisa…
Ku tak mau berputus asa
Coba terus coba
sampai ku bisa
AKU PASTI BISA!
(instrument)
Namun ku tak mau menyerah
Aku tak ingin berputus asa
Dengan gagah berani aku melangkah
Dan berkata aku bisa…

Aku bisa… aku pasti bisa…
Ku harus terus berusaha
Bila ku gagal itu tak mengapa
Setidaknya ku tlah mencoba

Aku bisa… aku pasti bisa…
Ku tak mau berputus asa
Coba terus coba
sampai ku bisa
AKU PASTI BISA!

Aku bisa… aku pasti bisa…
Ku harus terus berusaha
Bila ku gagal itu tak mengapa
Setidaknya ku tlah mencoba

Aku bisa… aku pasti bisa…
Ku tak mau berputus asa
Coba terus coba
sampai ku bisa
AKU PASTI BISA!
This Song that make me brave to step my way :)

Senin, 05 November 2012

New Picture

yay!! long time.... its long long time i didnt write in my bloooog
here I gave u a picture..
gambar ini diambil ketika saya sedang ada jadwal praktikum ke salah satu SMP di Bandung. Ketika turun dari angkot saya mendapati kedua anak ini sedang duduk dan melakukan sesuatu.
Sesuatunya itu adalah yang cewek eta tah, dia sedang membetulkan senar ukulele yang sumbang sedang yang sebelahnya bocah laki-laki itu sedang menghitung uang mungkin hasil bernyanyi hari itu.
tetap yang membuat saya penasaran adalah, apakah mereka sekolah atau tidak?

ada lagi nih..

selesai praktek disekolah,pulangnya saya mendapati lagi,, this boy... with his monkey...
anak itu memandu monyetnya untuk menari-nari dan beratraksi. setelah selesai dan lampu hijau tinggal beberapa detik lagi, anak itu berjalan mendekati kami yang sedang berhenti sama seperti halnya yang lain. anak tersebut mengitari satu motor kemotor lain, sampai pada akhirnya anak itu disamping motor yang saya tumpangi
saya beribet, nyari uang di saku jas almamater saya, tapi sayangnya uang yang dibutuhkanitu tak ada malah dapet cookies yang belum di buka kemasannya yang baru dibeli pada hari itu. saya coba kasihkan ke anak itu, anehnya anak itu langsung menghindar. ia tak menerima makanan seperti itu atau dalam bentuk barang mungkin. Just money .

ini gambar diambil ketika saya hendak pergi kerumah saudara saya di purwakarta. saai itu saya sedang berada dibis yang "ngetemnaaa lila amit-amit"... selau dan selalu mata ini melirik kesana-kemari dan bersigap membawa handphone saya untuk mengambil gambar. thats boy, anak laki-laki sepertinya sebesar adik saya sendiri 7-8 tahunan, membawa ukulele dan berjalan untuk menaiki bis yang saya naiki..

dan akhirnya anak itu tidak memasuki bis yang saya tumpangi... i just take pictures from him....
ketika melihat mereka anak-anak yang tak seberuntung saya.... oh God.. ketika aku di timpa masalah yang sepele saja galauku menguasaiku dengan amit-amitnya. apalagi seorang anak ini kalau memang dia mengalami kesusahan sehingga waktu mainnya dikorbankan untuk bekerja, apa aku ini?
berintrospeksi bahwa memang manusia itu mempunyai masalah hanya manusia yang gila saja yang menganggap dirinya tidak mempunyai masalah...
bahwa memang Allah itu memberikan segala anugrahnya pada semua manusia,,
masing-masing sudah mendapatkan kadarnya.
Ketika aku senang melihat keatas, hidupku serasa tak nyaman ingin ini, ingin itu.. semua menuntut akan kesempurnaan.. Hal ini cukup menyadarkanku bahwa memang aku tidak boleh melihat keatas saja, sekali-kali tengok kebawah agar aku bersyukur.
Gamang itu membuatku menjadi-jadi ketika ku menuntut akan kesempurnaan, diriku yang sempurna, sahabat yang sempurna, dlldan pda akhirnya memang tak ada satupun yang dapat memenuhi itu kecuali memang diris saya menerima apa adanya...
temanku bilang "ikhlas" dan its hard... but i know that this is a process. ini adalah proses, proses untuk mencapai kedewasaan, :)


adik-adik ..... tahu tidak, kakak punya impian untuk mampu mengajar adik-adik untuk baca, menulis dan berhitung.. lalu nanti kita manggung ke tempat-tempat. atau kalian akan menjadi bintang, bintang yang akan menerangi negeri ni. adik-adik, tak tahu dimana kakak harus memulai, belum terdapat jalan memang keinginan ini tida menjadi prioritas utama. just want to see u in stage and i saw u all entertain hundred, thousand peoples... :) okeh, LSM LSM LSM LSM LSM :))))

Selasa, 02 Oktober 2012

Story From Walking at the Street


Gambar ini diambil ketika saya pulang dari kampus. hari itu begitu terik, dan keringatpun tak urung untuk unjuk gigi.
biasanya saya berangkat dan pulang dari kampus itu jalan kaki. Jarak dari rumah kosan saya kekampus itu kira-kira ditempuh 20 menit kalau jalan santai. santai banget bisa setengah jam.
Pernah waktu itu ngobrol dengan kakak tingkat didunia maya alias chating-an, ia bilang kenapa saya itu jauh-jauh amat ngekosnya. saya jawab saja memang dapetnya yang ini. dalam obrolan itu saya memaparkan positifnya saya ngekos dengan jarak seperti ini, ia juga memaparkan negatifnya ngekos dengan jarak seperti saya ini. Dan tak ada kesimpulan yang kami raih.

Walaupun jauh seperti ini, disisi lain saya bersyukur dapat tempat tinggal diperantauan walaupun dengan jarak yang tak cukup dekat. 
Dari jalan kaki saya kekampus itu saya tak jarang mendapati fenomena-fenomena tertentu. dari yang menegangkan sampai yang membuat saya terharu adapun yang membuat saya jengkel.
Kebetulan hari itu saya mendapati kedua anak perempuan ini sedang berjalan berdua, seperti halnya saya yang pulang dari kampus, saya sudah menduga mereka pulang dari sekolah.

Hal yang memblokir perhatian saya adalah tangan mereka yang saling bertaut. Mereka tidak bicara banyak, hanya berjalan santai saja. sesekali saya mendengar mereka ketawa-ketiwi.
Saya jadi ingat masa lalu, ketika saya dan teman saya melakukan hal ini. Dan memang sangat bahagia bila kita mempunyai teman dekat atau sahabat. 
Mungkin saya tidak terlalu dapat mengungkapkannya secara gamblang ditulisan ini, namun inilah kenyataannya semua orang butuh sahabat. 
Saya merasakannya sendiri ketika saya memang ada sesuatu hal yang tak dapat diceritakan dengan orang lain, sahabat yang bisa kita ajak untuk berbagi. walaupun itu hanya seucap saja, namun itu mewakili semuanya.

Walaupun tak diceritakan, Ia sudah mengerti apa yang saya ingin katakan. Ajaib. Ketika sahabat saya tak dapat mengatakan sesuatu hal yang ingin dikatakanannya saya merasa saya sudah tau apa yang akan dia katakan. Walaupun tetap hanya Tuhan yang dengan apa yang kita rasa dan fikirkan. 

Ya, meskipun dalam pertalian hubungan ini tak selalu hal yang menyenangkan yang selalu ditemui. adapun hal yang membuat kita bingung, kesal, marah dan terlintas mempertanyakan "kenapa bisa bertemu orang seperti dia?" seperti yang disesali. Namun rasa itu pergi ketika dalam hubungan ini, dapat menemukan inti dari permasalahan. Saling memaafkan, saling mengerti, saling memahami dan tidak gengsi. 
Namun disitulah yang akan terus memperat hubungan.Hal tersebut yang akan diingat dan paling bermakna dalam diri seseorang.

Hidup itu memang indah jika saling berbagi, berbagi dengan ikhlas tentunya. :)

Manusia memang tak dapat hidup sendiri, namun ingat artian ini bukan seperti
 "kalo butuh ada, kalo ga butuh ga ada" .

Kamis, 20 September 2012

Talk about Heart again :)

Kali ini, ingin menulis tentang hati.. hatiku dan hati orang lain.
Terdapat satu point yang memang ingin saya bahas disni *jika izinkan*
Point bagaimana memahami orang lain. Terkadang, terbersit perasaan kesal ketika orang lain tidak dapat memahami apa yang kita butuhkan dan inginkan.
seperti halnya ketika kita sedih, kita sedang membutuhkan teman untuk memahami kita, namun dalam kenyataannya mereka tidak melakukan hal seperti hal yang memang kita inginkan.
Terkadang, mereka sahabat kita memahami kita. namun mereka tidak dapat mengungkapkannya seperti keinginan kita.
Ada juga diantara mereka yang memang sangat seperti memahami kita dari luar, namun dalamnya mereka biasa saja namun berusaha sekali untuk memahami kita dengan segala kemampuannya.
Ada juga orang yang kelihatannya diam ataupun kasar, namun iapun sangat memahami kita.

Hati-hati bagi si melankolis yang di ganggu sedikit hatinya akan tergoyahkan.
Jangan terbawa melankolisnya itu, karena itu akan semakin menyakitkan bagi hatimu.

Kita memang tak tahu bagaimana hati orang, dan memang orang juga tidak tahu akan hati kita yang sebenar-benarnya.
Yang tahu adalah diri kita sendiri dan Tuhan Allah SWT. Teruslah berbenah diri menuju ke kehidupanmu yang lebih baik. Jika tidak, mungkin kamu akan mati konyol.

Yang dapat dilakukan adalah berfikir positif, jika memang orang lain melakukan hal yang tidak berkenan dihati, itu urusan Tuhan untuk membalasnya. Kita juga tak akan lepas dari anugrah yang diberikan oleh Tuhan.

Karena apapun yang kita lakukan, mau baik ataupun buruk kita akan dapat balasannya.


Rabu, 19 September 2012

Before Traveling To Yogyakarta


Gambar ini diambil ketika aku dan kedua sahabatku, mencari tiket kereta untuk pergi traveling ke Yogyakarta.


Sedikit,kami bertanya kepada kedua ibu ini tentang Yogyakarta, namun ternyata beliau-beliau ini bukan dari yogya *kalo tidak  salah*.
Dalam hatiku, "niat berlibur, bersenang-senang di suguhi dahulu fenomena seperti ini". Namun itu menjadi pelajaran tersendiri bagiku. Ketika aku dan kedua sahabatku sudah berlalu dari wanita menajubkan ini, sesuatu bergerak agak aneh dihatiku.
Mungkin Tuhan tengah mengingatkaku, tentang makna kehidupan.
Jika aku berada diposisi wanita-wanita menakjubkan ini, aku mungkin sudah berlari menjadi seorang pecundang . Tak seperti mereka yang tak kenal lelah berusaha untuk mecapai tujuan dalam hidupnya.
Mungkin, wanita-wanita ini berjualan untuk membantu suaminya, menafkahi keluarganya.
Sedangkan aku yang belum berkewajiban seperti itu, hendak menghamburkan uang dengan motif merefreshkan otak.
Sehingga mau apapun itu, harus diniati dengan niat yang baik.
Tuhan mengingatkanku untuk senantiasa bersyukur, agar aku tidak memandang keatas untuk urusan materi dunia.
Bukan tidak boleh untuk berlibur, namun tidak berlebihan dalam melakukannya. Seperlu kita dan sekemampuan kita saja :)

Dari berjalan-jalan segini saja, dapat hikmah yang luar biasa. Terimakasih Tuhan. :)

Yang Harus Disyukuri


Ini aku, sahabatku, dan anak yang membawa sekeranjang makanan itu namanya Bejo.
Bejo kalau dilihat-lihat dipandangi dengan seksama *cailah* Ia seumuran dengan anak SD, dan memang dia anak SD *woy*.
Ini foto diambil ketika aku dan sahabatku mengunjungi salah satu universitas di Bandung untuk mengambil sertifikat seminar yang sudah setahun tidak diambil setelah acara berlangsung *bisa dilihat banyak sarang laba-laba disertifikatnya*

Inipun salah satu kebiasaan aku dan sahabatku ini, mungkin rada-rada aneh gitu ya,, ketika kita melihat anak-anak seperti Bejo ini, kami menaruh perhatian lebih.
Oke, balik lagi ke Bejo. Bejo ini aslinya itu orang Jawa gitu kalo gasalah, ia sekolah di salah satu SD dibandung. Ketika ditanya, kenapa ia mau berjualan, bejo bilang buat bantu keluarga. Bejo juga punya cita-cita, katanya dia ingin jadi pemain sepak bola. aminn.. semoga Tuhan memberikan yang terbaik ya buat Bejo..
Sedikit menyenggol hati... anak sebesar Bejo, ia udah rela berjualan keliling kampus buat bantu orang tuannya. Dulu waktu aku sebesar Bejo, waktu kosong kuisi dengan bermain bersama teman-teman, dari main kasti, ucing sumput, guik nagog, dan banyak lagi tanpa terbersit untuk membantu keluarga mencari uang.
Masa anak-anak itu merupakan masa dimana aku sangat senang karena aku dapat bermain sepuasnya tanpa memikirkan pelajaran-pelajaran yang membuatku mual-mual setiap hari. Dipikiranku hanyalah bermain dan bermain, ujian nasional saja sangat mengasyikan tak terasa seperti ujian nasional layaknya Sekolah menengah.
Berbeda dengan Bejo, ia mungkin sudah dapat berfikir hal yang menurutnya lebih penting dari sekedar belajar dan bermain.
Tak hanya bejo saja, aku lihat juga ada beberapa anak yang tengah berkeliaran dikampusku sembari membawa kantung plastik hitam besar yang isinya botol-botol bekas air mineral.


Pertama, sahabatku yang ngeh ada kehadiran bocah-bocah itu, lalu kami perlahan mendekati mereka dan berbicara sedikit dengan mereka.
Karena penasaran, kita mencoba mengobrol dengan mereka, obrolan umum yang biasanya dilontarkan pada anak-anak sekecil mereka.

"kelas berapa?"
"sekolah dimana?"
"umur berapa?"

mereka hanya bermanggut-manggut dan berbisik-bisik didepan kami,

makin terasa aneh disitu. Kami tanya ulang lagi, namun mereka hanya mengiyakan tebakan kami saja.
Terus kami ulik mereka, akhirnya kita berjalan saja dan tak lama dari itu, kita bertemu dengan satu anak seumuran mereka. Dia perempuan berambut agak merah, berkaos biru lusuh, membawa kantung kresek hitam besar dan yang tak akan lupa di dalam memoriku adalah luka dilehernya yang sepertinya sudah infeksi. aku sudah menduga bahwa dia kawan dari kedua anak ini.

Sahabatkupun berinisiatif untuk mentraktir eskrim mereka sekaligus ingin lebih banyak ngobrol dengan mereka.

"cita-citanya mau jadi apa?" kami lontarkan pertanyaan itu pada mereka

mereka bertiga berbisik kembali, sambil menjilati eskrim yang kami berikan.

"jadi presiden?"

mereka mengangguk-ngangguk dan berkata "iden.. iden.. iden.."

disana aku hanya menarik nafas dalam saja beberapa kali untuk menenangkan diri.
Ya Tuhan.. ternyata masih ada anak-anak yang memang tidak seberuntung yang lain layaknya Bejo untuk bersekolah. Mereka seakan seperti orang asing yang terdampar disini.
Untuk berbicara saja dengan kami, mungkin anak-anak ini tidak faham.
Pengalaman inipun menjadi sebuah pembelajaran bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan.
Dapat kuliah dengan baik tanpa memikirkan biaya itu merupakan suatu kenikmatan yang Tuhan berikan.
Semoga ketika ku sedang malas dan tak bersemangat aku dapat tersadarkan dengan mengingat bejo dan anak-anak iden itu.

Semoga Bejo menjadi orang berguna, cerdas dan mencapai cita-citanya. Dan kawan-kawan iden semoga dapat menemukan hidup yang lebih baik dari sebelumnya :)

Senin, 27 Agustus 2012

Give and Accept Heart.

Sepertinya aku memang orang yang gampang tertarik sama orang. Apalagi lawan jenis.
Ada yang kece.... wow... langsung aku kagum dengan makhluk ciptaan Tuhan yang begitu elok itu.
Namun, tidak berarti aku gampang "mengaitkan hati" untuknya.

Mencari seseorng yang bersedia aku berikan hatiku itu tidak gampang. Ada yang sepertinya mampu, namun ternyata aku saja yang mampu memberikan, namun orang tersebut sepertinya tidak dapat menerima.

Sehingga untuk urusan itu,aku tidak percaya dengan yang namanya "Cinta Pada Pandangan Pertama". Kalau "Suka Pada Pandangan Pertama" aku percaya. Karena Suka dan Cinta itu berbeda.

Sampai ketika aku sudah memberikan hatiku untuk seseorang, susah sekali untuk aku dapatkan kembali agar aku dapat merelakannya dan melupakannya.

Ya, itu susah sekali.... Ada seseorang yang memang dekat denganku aku merasa ia menjadi saudaraku, adapun yang tidak. Yang aku anggap sebagai seseorang yang dapat menerima hatiku.
Namun aku rasa itu tidak mungkin, karena aku ingin merelakannya.
Adapun yang aku inginkan, namun aku merasa dia terlalu sempurna untuku.
Temanku bilang, coba berubah....
Ya benar, mungkin itu solusinya... tapi aku sangsi.... aku tidak mau berubah karenanya, aku ingin karena diriku sendiri saja..

Semoga memang aku menemunkannya.
Iam Ok Youre Oke. I give my hearth to you, and I accept you're heart. You give me you're heart and you accept my heart :DD

Dimana Diriku yang Sebenarnya Berada?

Memang ya ternyata menjadi diri sendiri itu memang yang paling nyaman...
namun terkadang aku bingung, dimana diriku yang sebenarnya berada.. aku sudah merasa berbeda pada saat ini. tak seperti dulu aku ketika menikmati hidup.
Merasa menjadi seorang pecundang diantara orang-orang hebat. ya terkadang aku  begitu.
Aku tepis suara itu, agar aku bisa bangkit.
Justru itu yang membuat ku lelah.
Atau apa yang aku rasakan ini adalah normal bagi semua orang, mungkin memang saat ini aku sedang menuju masa dewasa atau dengan kata lain sedang berada pada masa transisi remaja ke dewasa.
Aku sempat berfikir ternyata transisi dari remaja ke dewasa itu justru lebih kompleks dari masa remaja yang dikenal labil. tapi tak tahulah ...........

Namun terkadang aku merasa nyaman ketika diriku itu datang menyambangi ragaku, aku tak banyak berkhawatir-khawatir atau apapun itu..

Yah, aku ingin mempertahankan diriku itu yang selama ini telah menyambangi ragaku. but, I dont know why...
Why Iam so like this?
Sangat dimengerti sekali.... pada dasarnya permasalahan itu memang bermula dari dari sendiri, bagaimana kita menyikapi sesuatu yang ada didepan mata. Ya aku tau itu, aku tau teori tentang itu, aku dapat mengatakannya kepada orang lainyang memang butuh diberikan konsep semacam itu.
Tapi kok belum meraga sukma kedalam diriku sehingga aku tidak dapat menolong diriku sendiri.

Ada sebuah dialog di salah satu film romanti, ketika itu kakeknya berkata pada cucunya "Bagaimana kamu dapat menolong orang lain, jika kamu tidak bisa menolong diri kamu sendiri"
Woow... itu Jleb moment menurutku tapi memang benar apa yang dikatakannya.

Aku sudah sadar apa kekuranganku apa kelebihanku.. namun tindakan untukmerubah itu seperti tidak ada.
Konsep sudah bagus, keiningnan niat yang sudah bagus. namun tindakannya nihil....
bagaimana mau menolong diri sendiri.......

memang, permasalahan itu pada dasarnya berasal dari diri sendiri...

So........ Tuhan, bantu aku untuk dapat membantu diriku sendiri... Aamiiin... :) :) :)

Kamis, 09 Agustus 2012

Ketika waktu merenggut jatah hidupku.


Angka itu membuatku merinding tak karuan, berbagai upaya telah aku lakukan untuk dapat merubah angka tersebut agar tidak tertuju padaku.

2. banyak arti dari angka itu.

Mungkin sudah banyak yang mengalami kedilemaan dalam pertambahan usia.

Yah, usiaku sekarang tak muda lagi. Dilihat dari angkanya, saya sudah masuk dalam masa dewasa awal.
Tak seperti ketika ku bertambah umur ke 7, 8, atau sembilan yang  membuatku senang bahwa aku dapat tumbuh besar dan tuhan memberikan kesempatan bagiku untuk hidup.

Pernah ku berfikir saat usiaku menginjak 9 atau 10 tahun, tak tahulah aku lupa spefisiknya. Dulu, disekitar lingkungan rumahku, teman-teman sebayaku selalu mengadakan pesta ulang tahun.

Aku berfikir, Tuhan…. Enaknya mereka ya… merayakan ulang tahun dengan berkumpul dengan teman-teman, meniup lilin, memotong kue, bernyanyi dan main games dipesta itu. Dan aku pun menjadi anak yang paling bersemangat dalam memainkan games tersebut. Aku yang selalu menawarkan diri untuk meletuskan balon yang isinya terdapat tantangan-tantangan. Duhh… masa kecil J  Tak pernah malu.

Aku pun mereka-reka dalam imajinasiku, aku mengadakan pesta ulang tahun besar-besaran dan teman-temanku diundang kerumah. Namun, hal itu tak pernah terjadi.

Itu anak-anak.

Remaja. Ya, ketika usiaku beranjak ke usia remaja. Aku sedikit lupa akan hal itu.
Lalu, ingatan itu kembali muncul ketika ku berada di kelas 2 SMA. Waktu itu banyak teman yang pasti mengadakan pesta ulang tahun yang ke 17. Angka keramat bagi para remaja pada waktu itu. Sweet Seventeen. Aku sudah tidak tertarik dengan hal-hal itu ternyata, namun teman dekatku ia sangat mendambakan untuk dapat mengadakan pesta seperti itu.

Akupun terusik dengan perkataannya, wow… Mungkin benar apa kata dia. Mungkin itu perlu, apalagi saat itu aku sedang terlibat cinta monyet *ekhem.

Sepertinya menyenangkan mengadakan pesta itu. Apalagi sang pujaan hati datang ke pestaku dengan membawa kejutan yang tak terduga. Membawa buku, boneka, mawar, teleskop, atau cincin. Saat itu bayangannku melanglang-buana.

Namun hal itu tak pernah terjadi.

Angka keramat itu pun sudah tak berlaku lagi bagiku.

Justru angka 18-lah yang menurutku paling keramat alias paling aku ingat. Angka yang sangat bermakna.
Pagi itu, ketika ku tepat berusia 18 tahun, kedua sahabatku sudah mempersiapkan kejutan untuk temannya ini.

Mereka sengaja membuat nasi goreng special dengan hiasan-hiasannya yang pasti menurutku akan membuatku terenyuh melihatnya. Mereka mengabariku bahwa mereka akan pergi kerumahku pagi itu. Hanya untuk berkunjung saja tidak pernah mereka membicarakan soal kejutan itu.

Mereka pergi kerumahku dengan memboyong kuda besi salah satu temanku.

Naas, sebelum mereka sampai kerumahku, mereka hanya tinggal menyebrang saja, tinggal memberikan sentuhan terakhir untuk bisa sampai kerumahku, dari arah berlawanan terdapat motor yang melaju kencang dan menabrak kedua sahabatku…….

Oh Man……

Untungnya hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, kedua sahabatku selamat dari peristiwa itu, hanya luka-luka yang harus dijahit dan memar-memar di tubuhnya.

Dan hanya kotak nasi goreng itu yang tidak lecet sedikitpun.

Kalau mengingat hal itu, aku sering mereasa bersalah.. gara-gara aku ulang tahun, temanku celaka. Itulah kata-kata yang selalu aku gumamkan setelah peristiwa itu.

Diusiaku yang sekarang menginjak kaki dua, *bosan pake kepala dua* Alhamdulillah tidak ada yang membuatku merinding-merinding seperti tahun ke 18.

Makna dari pertambahan usia ini, sebenarnya jatah hidupku sudah berkurang kembali. Tak tahu sampai kapan aku bisa menghirup aroma dunia yang fana ini. Saat ini, aku diberi peringatan oleh Tuhan untuk selalu mengingat-Nya, untuk memanfaatkan hidup ini dengan sebaik-baiknya.

Senin, 06 Agustus 2012

Cuap Cuap *ini udah lama baru diposting

Tahukah teman-teman? kalau banyak nonton drama korea makin sering kita banyak berkhayal. hehe *survey dari penikmat drama korea tapi belum pernah saya teliti*
hmm... ketika kita sedang asyik nonton serial drama Boys Before Flower kita membayangkan kalau seandainya ada anak konglomerat seperti Goo Jun Pyo, Pria sedingin Ji Jihoo, seromantis So yi jung. Dan menjadi wanita seberuntung Geum Jan Di yang disukai oleh Pria-pria tajir tersebut. 
Saya tak memungkiri bahwa saya juga sempat tergila-gila dengan banyak drama-drama korea.
 Memang drama korea itu memiliki daya tarik yang lumayan bagus, dilihat dari dramanya yang tak tanggung-tanggung syuting( syuting atau shooting sih nulisnya? :D) dengan dana yang besar demi memberikan kualitas yang bagus. Buktinya banyak drama korea yang syuting diluar negeri, atau syuting di tempat-tempat wisata terkenal di negara gingseng tersebut seperti pulau jeju dan lain-lain.
Tak hanya tempat, dilihat dari Fashion atau gaya berbusananya terlihat trend dan elegant hingga banyak diikuti seperti diindonesia banyak yang menjual baju-baju bergaya korea.
selain itu juga drama korea memperlihatkan tradisi-tradisi yang ada di negara tersebut seperti baju tradisional korea Hanbok yang makin terkenal seperti halnya Kimono dahulu kemudian kebiasaan-kebiasaan juga kuliner yang terlihat mancaap.
 Dan dalam drama action, menurut saya kualitasnya sudah mau menyamai holliwood. Biasanya tontonan action itu dikemas dalam bentuk Film, ini dalam bentuk drama yang berepisode sampai 20 episode. adegan tembak-tembakan, bertarung, ledakan mobil, ledakan bangunan dll.Hingga masyarakat dari penjuru dunia banyak mempelajari bahasa korea, budaya korea dll itu membuktikan bahwa drama korea patut diacungi jempol. 
Nah kebiasaan buruk remaja indonesia yang biasanya dilakukan adalah nonton drama korea hingga berjam-jam bahkan sampai begadang dan ada juga yang sampai tidak tidur! wah.. wah.. bahaya untuk kesehatan tuh.. kan kata bang Roma juga "Begadang jangan begadang" hhe

What They Feel

seringkah kita merasa bahwa kita itu adalah makhluk yang lemah dan tidak berdaya?
seringkah kita merasa bahwa kita itu tidak lebih baik dari orang lain disekitar kita?
seringkah kita mempermasalahkan apa yang ada dalam tubuh kita?
Jika ya.....
apa yang membuat hal itu terjadi pada diri?
Biasanya, orang tersebut iri, dengan kemampuan yang orang lain punya, dan ia tidak mempunyai hal tersebut.
namun, apakah memang kemampuan orang lain itu cocok bagi dirinya jika memang ia mengingikan hal itu?

mari berfikir,, manusia telah diciptakan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dengan sebaik-baiknya, namun terkadang manusia tidak setuju dengan apa yang diciptakan didalam dirinya tersebut. menurut ia, ia tidak baik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa manusia lain iri juga dengan dirinya. terdapat manusia lain yang juga merasa tidak baik seperti drinya.
Jadi apa permasalahannya?
manusia tidak dapat menerima apa yang sudah diberikan, manusia seperti itu tidak mensyukuri dengan apa yang diberikan oleh Tuhan (manusia normal tanpa cacat).

Jika diizinkan untuk menoleh kebelakang, kesamping, ke depan, kesekitarnya. Kita mungkin akan menemukan manusia yang tidak seberuntung dengan kita. Mereka yang menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan, mereka yang menggunakan kursi roda untuk dapat berjalan-jalan menikmati lingkungan, mereka yang berusaha menulis dengan jari jemari kaki, mereka  yang berusaha bernafas dengan tabung oksigen, dan banyak lagi.

Tuhan, apa yang bisa hamba sampaikan kepada-Mu. Hamba tak kuasa jika hamba berada diposisi seperti mereka. Mereka yang lemah, mereka yang minder, mereka yang berusaha untuk menerima diri, mereka yang begitu sabar, dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.

sesuatunya itu datang tiba-tiba dalem hati

Sudah lama jari-jemari saya tidak menari-nari di keyboard laptop butut bervirus ini hhehehe
ternyata memang menulis itu harus menunggu moment yang tepat, dimana ketika inspirasi itu datang tiba-tiba, harus cepat-cepat dituangkan. kalau sudah begitu suka kelimpungan kalau laptop tidak di dekat saya :)
Berbicara tentang manusia ada kalimat yang sering saya baca yaitu "manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri"
Dulu ketika sering nonton film-film misteri layaknya film-film pembunuhan, disana terdapat salah seorang tokoh utama yang membuat saya tergila-gila dan ingin seperti ia. tokoh tersebut merupakan sang detektif atau semacamnya, ia begitu 'cool', senang menyendiri, berfikir, individualis, tidak respek, cuek dan sebagainya..
Kerenlah orang-orang kayak gitu.. 
tapi ternyata hidup lebih sosialis itu lebih menyenangkan.. apalagi ketika berbagi dengan sesama sahabat dan teman.

apalagi ketika kita sedang susah, teman datang membantu dan ketika teman sedang susah kita datang membantu. ada perasaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
bukan perasaan sombong, riya atau sebagainya. seperti ada sesuatu yang tiba-tiba datang menggetarkan hati, atau seperti gemercik air yang menyentuh hati ini. Oh man...

What happening?

Wow... God, I dont know why... nyesek gini Tuhan.... :( make me better Tuhan

Rabu, 06 Juni 2012

angan-angan.

Banyak sekali angan-angan atau keinginan saya nanti untuk menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain. sukses dan berhasil itu termasuk didalamnya.
Sebagai seorang wanitta yang tidak lepas dari budaya kelahiran saya yang kental, dimana wanita cukuplah 'segitu' biar laki-laki yang lebih dari 'segitu'. namun siapa sangka banyak wanita yang dapat mencapai 'segitu'nya laki-laki tanpa menghilangkan sosok wanita seutuhnya sebagai kodrat yang telah diberikan oleh Tuhan yang maha esa. Allah SWT. Dalam agama yang saya anut pun, diterangkan bagaimana wanita itu sangat di hormati dan dihargai.
Di penghujung umur belasan ini, tentunya ada target dimana yang pasti ingin dapat lebih dewasa dalam berfikir dan berperilaku sebagaimana perkembangan yang seharusnya. namun tak menghilangkan jati diri yang dipunyai.
Menjadi mandiri dalam artian dapat menyelesaikan hal-hal yang seharusnya dapat diselesaikan sendiri.
Menjadi lebih pintar dalam memilih, menjadi lebih cerdas.
Seperti beberapa tokoh wanita yang sukses dijalannya..... Salut dengan apa yang mereka capai yang berawal dari mimpi.
Mimpi bukanlah sesuatu yang sepele, justru berawal dari mimpilah hal yang diinginkan tersebut tercapai. itulah orang-orang yang saya ketahui dapat mencapai mimpinya. dengan usaha dan tekad, dengan kerja keras dan kejujuran, dan masih banyak lagi :)
ketika memasuki kepala dua nanti,semoga sudah melangkah untuk memulai kehidupan yang sebenarnya. menemukan jati diri yang benar-benar menjadi jati diri. menjadi dewasa sebagaimana mestinya.

Rabu, 23 Mei 2012

Behind The Scene

Ini sebuah pekerjaan yang memang adanya itu dibelakang layar. Sangat tidak terekspos bagaimana seseorang yang berada dalam posisi ini untuk bekerja.
Hal yang diperhatikan disini adalah bagaimana jika wanita dalam posisi ini. kebanyakan yang berada pada posisi ini adalah wanita, karena wanita dianggap lebih rajin, teliti, dan tidak terlalu pelupa.
Wanita itu ibarat hanya menggunakan logika dan perasaannya itu 1 : 9.
Dimana perasaan sangat mendominasi pemikiran wanita. Dalam posisi di pekerjaan ini, wanita dituntut untuk banyak menggunakan logika. Kuat mental dimana banyak yang memandang sebelah mata dirinya, kuat untuk mendengar selentingan yang lumayan bertengger dihati.
Namun, inilah tantangannya, dimana kita dapat mengembangkan kemampuan kita, bagaimana kita memenej pola pikir kita, menggunakan perasaan kita. kita dapat "strugle" dengan keras untuk menjalaninya.  walaupun tidak terlihat, namun terdapat kebanggaan pada diri sendiri.
Cukup diri sendir saja yang memang tahu dan memahami keadaan seperti ini. ketika ada seseorang yang memang merasakan yang kita rasakan kita bisa berkata dengan senyuman agak aneh "yah.... itulah kita", walaupun begitu itu menjadi kebanggaan kita sendiri. cukuplah hanya dikalangan kita yang tahu, atau pihak-pihak yang berkewajiban tahu dan Tuhan pun akan tahu apa yang kita lakukan.
Kita harus percaya kalau kita BISA untuk menjalani ini, betapapun sulitnya, kita berusaha dengan keras, hasil... mari kita serahkan pada Tuhan semata, kita berdoa untuk yang terbaik yang diberikan oleh Tuhan... Tuhan itu maha adil, apapun yang dilakukan oleh kita, manfaatnya pun untuk kita. Ingat ini pembelajaran. walaupun terdapat kesalahan,yakinkan kalau kesalahan tersebut tidak untuk diulangi kembali jika tak ingin disebut orang "goblok".
Ya Allah.... semoga diberikan kekuatan untuk menjalani amanah ini dengan profesional.. Kami serahkan semua pada-Mu, dan kami akan berusaha semampu kita :)

Rabu, 16 Mei 2012

Life

Sedikit ingin bercuap-cuap ria dalam blog ini hhehe (ya eyalah,,, blog saya)
Iseng membuka file-file zaman SMA, ada buku binder saya yang isinya berbagai macem tulisan, dari tulisan mata pelajaran, soal-soal, motivasi, plan, cerpen, komik pendek dan banyak lagi sampai di buku tersebut ada file zaman SMP juga... wah,,, ini harta karun sepertinya hhe
Menguti sebuah tulisan yang saya tulis pada saat saya SMA. tak tahu itu judulnya apa, namun tulisan itu bercerita tentang kehidupan. kehidupan disekitar saya.
Kalimat pertama dari tulisan tersebut adalah " Hidup menurutku tak seperti apa yang kita khayalkan" *bagi pembaca yang budiman pasti sudah mengetahui perbedaan khayalan dan mimpi kan?*
kalimat itu disambung lagi dengan " tak seperti di film korea, miskin, cantik, punya ganteng, kaya lalu hidup bahagia" praktis sekali pemikiran seperti ini. apalagi remaja yang sedang dimabuk film-film romansa seperti itu. disambung lagi kalimat itu dengan kalimat " Bodoh, ceroboh, cantik, dapet pacar yang super duper perfect atau sinetron indonesia yang dapat cobaan gak henti-henti" *wow
ya... sambung lagi dengan kalimat yang tertera dalam tulisan itu, bahwa hidup ya hidup.. inilah kenyataan yang harus dihadapi. susah senang pasti itu akan ada dalam kehidupan.
Jika mendapat cobaan atau ujian dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya apabila kita menghadapi itu kita akan merasakan bagaimana itu "hidup" dibanding dengan yang hanya perlahan berlari dari permasalahan yang akhirnya seperti pecundang.
Wah,,, idealis sekali ya kata-katanya, saya sendiri juga mungkin tak luput dari perasaan ingin lari dari kenyataan. namun dengan berusaha kita dapat melewati rintangan-rintangan yang menghampiri kita :)
ditulisan itu juga ada kalimat "Hidup ini harus kita syukuri" super duper kaget mamennnn oh man! merasa tersentak ketika ku baca kalimat tersebut. serasa ada palu yang tiba-tiba hadir dalam hati nuraniku.
Mengingat diriku yang tengah berada dalam masa transisi Remaja-Dewasa, terjadi kegalauan yang salah satu dampaknya saya tidak mensyukuri hidup ini. hidup yang diberikan oleh Allah SWT. astagfirulah... :)
Bagaimana dengan Mimpi? ya... mimpi adalah apa yang ingin kita capai dengan usaha yang kita lakukan. sejauh ini sudah banyak mimpi yang ingin dicapai namun ketika tidak berusaha itu menjadi seperti khayalan saja yang hanya hadir dalam lamunan-lamunan.
Bangun! kejarlah! *
dan rasionalkan dengan kenyataan hidup, karena hidup itu tak seperti film korea semata.
*nulis naooon cenah ieu teh * :) sankyu ... :)

Senin, 14 Mei 2012

Cuap-Cuap 14 Mei yang tercampur-campur

Its long time i am not wrote here... there are something i had done before....
Hmmm... i just want to talk about???
Banyak,, kebetulan inspirasi saya malam ini menghilang karena adanya SMS yang sangat tidak berkenan dihati..
Oh Man....
Sepertinya saya menulis mengenai hal itu..
apa yang kalian dapat pikirkan ketika mendengar kata "Kerja Keras" ?
kalau saya pribadi, itu adalah aset saya yang paling saya "suka". In this case, that many people dont appreciate kerja seseorang. sebagian besar yang saya lihat disekitar saya.
ketika misalkan memang ada kesalahan dalam sebuah pekerjaan itu, maka terjadilah pelabelan bahwa semua pekerjaannya salah, tidak memperhatikan betapa orang itu sudah bekerja semampu dia.
Orang memang berbeda, kalau kata psikologi perkembangan Individe is different. ya... inilah keunikan antara manusia, beda kepala pasti beda pemikiran. ada yang memang sangat memperhatikan proses kerja seseorang sehingga jatuhnya terlalu empati dan berujung pada ketidaktegasan.
Namun adapula yang memang tidak terlalu  memperhatikan proses, ketegasan sangat ditanamkan namun karena terlalu, jatuh pada keotoriteran.
Kalau saya mengutip kata-kata sahabat saya "kebenaran itu hakiki" dimana memang benar itu ada pada jalurnya masing-masing kecuali kebenaran Tuhan Yang Maha Esa.
Sehingga kita tidak dapat menyalahkan apa yang tidak sama dengan kita atau dengan orang lain kebanyakan.
yaah... ngomong apa ini ngalor ngidul, padahal ingin bercerita fiktif saja tadinya heehhe
Banyak memang pikiran saya yang tidak dituangkan dalam lisan atau tulisan. langsung disimpan saja dalam otak yang paling dalam, atau bahkan pada alam bawah sadar yang sewaktu-waktu dapat muncul tiba-tiba.
Maybe, gaya saya menulis ini tidak dapat dimengerti oleh banyak orang. Inilah saya apa adanya, saya adalah saya bukan kamu ataupun dia, namun tidak menyerah pada keadaan, dimana ketika ada yang harus memang saya benahi saya benahi tanpa menghilangkan ke-khas-an dari diri saya.
wah.... naon deui cenah ieu teh teu nyambung ... ok, see u

Senin, 26 Maret 2012

How if we in position of him?

Sebenarnya ini adalah catatan pendek saya di tumblr tentang apa yang dirasa dan fenomena yang terjadi dilingkungan terdekat..
kalau boleh untu berbendapat, beragumen, berpersepsi,, saya sepertinya mengarah pada justifikasi. namun saya usahakanitu untuk berada dalam fikiran saya saja tidak dituangkan dalam tulisan yang akan mudah diakses ini.
sedikit kutipan dari tumblr saya tentang hal seperti ini...


bagaimana jika kita berada di posisi dia yang sedang susah?
apa yang akan kita rasakan bila kita berada diposisi dia?
apakah hanya dengan kata-kata saja itu sudah mewakili?
pertanyaan ini yang mungkin tidak ada artinya...
tapi itu ada artinya bagi saya. bagaimana jika kita dihadapkan kedalam posisi seperti itu akibat dari kita yang membuat posisi itu menjadi buruk?
u dont understand,, u dont listen,, is that right? 

Mungkin maknanya tersirat dan akan membawa persepsi sangat berbeda dari orang yang membaca tulisan ini ataupun juga tidak mengerti tentang tulisan ini.dengan gampang akan segera memindahkan kursornya ke jendela kanan berbentuk silang *wah.... segitunya ya?...

Apakah mungkin ini adalah sebuah kepedulian? atau memang apakah aku saja yang merasa dan berfikir seperti ini? apakah saya memang bego atau bagaimana? namun saya yakin saya tidak bego... 
Syukur sekali dalam hidupku yang berkepribadian plegmatis ini, ada perasaan yang mengganjal ketika melihat fenomena tersebut... wah, apa ya itu? aku juga tak tahu... namun setelah lama saya melanglangbuanakan fikiran saya, perasaan saya bahkan sedikit tindakan mungkin maybe saya tidak menyadari hal tersebut. Apakah ini yang dinamakan empati? atau peduli?
saya rasa saya dari dulu seperti ini namun saya itu cuek, tau lah itu orang-orang plegmatis itu seperti itu, gak mau cari ribut... hhe
sudah di judgement sebagai orang yang Tiis, cool dan tidak peduli, sekarang menjadi seperti ini. suatu kemajuan besar yang saya rasa saya bangga menjadi diri saya sendiri..
yah... kuci dari itu semua adalah IKHLAS amminn... :) semoga saya ikhlas dan tulus dan jangan sampai nyesek amminn...

ngomong apa ya? bingung nih ngalor ngidul gini. tapi membuat perasaan menjadi lebih baik dan rileks.. Thanks Ya Allah :)

Rabu, 01 Februari 2012

Ketika Ku terpuruk dengan suatu keadaan

Ketika suatu kepercayaan yang kau peroleh dari orang yang sangat menyayangimu, tak dapat kau pertanggungjawabkan apa yang kau rasakan dikala itu?
Jujur, aku tak kuasa untuk menerima hal itu,
jika seorang berbicara tentang makna dibalik semua ini, apakah ia memang mengerti dengan keadaan seseorang yang sedang terpuruk?
"persetan dengan semua teori itu" itu kata-kata yang ingin ku ucapkan, namun bibir ini kelu, tak kuasa ketika ku ingin mengucapkannya.. hati nurani ini masih menenangkanku untuk tetap waras.
Berat sekali untuk berbicara kepadanya, mengatakan yang sejujurnya apa yang telah terjadi,  ingin sekali aku katakan kepada mereka, namun apakah mereka dapat menerima semua itu?
Jika ya, itu menjadi sebuah motivasi besar bagiku, namun jika tidak, apa yang seharusnya aku lakukan?
Ketika mendapati fakta yang begitu jelas untuku, segenap terdapat perasaan yang membuatku berspekulasi bahwa aku tidak mampu dalam mengatasi hal tersebut...
Tuhan, berikan aku kekuatan....
Tuhan tidak akan pernah menguji hambanya diluar kemampuan manusia tersebut. Allah mempunyai rencana yang lebih baik dari ini, Dia merupakan sang penulis skenario terindah, sang sutradara terbaik yang akan memberikan, mengarahkan hamba-Nya ke jalan yang benar.
Tuhan... aku percaya itu,,
Itulah kata-kata yang akan terus memotivasiku ditengah suara-suara bising yang terus terngiang ditelingaku agar aku semakin terpuruk...
Kuat..kuat kuat... Semua kan indah pada waktunya dan kupercaya itu :)

Jumat, 20 Januari 2012

Cuap-Cuap 20 Januari. "Ketika suatu kerja keras tidak dihargai"

Entah bagaimana saya harus memulai tulisan ini, dari A kah? atau B kah? atau bahkan dari Z kah? Campur aduk semua perasaan ini, perasaan kosong, sedih, diam, menyakitkan, berharap, optimis, senyum, riang, cemberut entah seperti apa mukaku saat ini.
Bermula dari sebuah tanggung jawab yang diberikan dan di emban oleh saya, tanggung jawab yang menuntut kemahiran dalam bidang administrasi. Saya serius dengan tanggung jawab tersebut, saya percaya saya bisa. dan walaupun setan-setan malas menggoda, tetap berusaha setiap pekerjaan diselesaikan dengan menentukan tengat waktunya. Ketika itu, mendadak untuk membuat sebuah selebaran, mau tak mau harus dibuat karena ini merupakan hajat kepentingan umat, bukan untuk kepentingan diri sendiri.
Namun, waah... betapa betapa betapa betapa... ketika pekerjaan tersebut seperti tidak dihargai, saya menerima karena saya empati namun hati ini tak bisa dipungkiri... sakit rasanya Tuhan....
Ketika pekerjaan itu dirusak didepan mata... hmm... betapa seperti ada seujung pisau yang menusuk-nusuk dilengkapi dengan kucuran cuka didada ini...
Namun, Ini mungkin sebuah pelajaran bahwa setiap hasil pekerjaan sejelek apapun perlu dihargai, walaupun hanya dengan ucapan terimakasih,cukup, walaupun dilanjutkan dengan kata "tapi", "cuma", "sebaiknya"... itu menjadi koreksi agar kesalahan yang lalu tidak terulang kembali..
Setiap orang punya hak untuk membentak, untuk meremas, untuk mengamuk karena sesuatu yang tidak sesaui dengan apa yang dipersepsikannya, Namun bersabarlah, mungkin kita pernah melakukan hal seperti itu pada orang lain, anggaplah itu sebagai sebuah tebusan dosa, Dan yakinlah  Tuhan tidak tidur, ia mempunyai skenario yang lebih baik dan indah dari yang kita perkirakan.
Dan juga kita hanya perlu percaya, usaha dan berdoa. Semua kan indah pada waktunya. :)

Selasa, 10 Januari 2012

Cuap-cuap 10 januari. an embarrassment thing

Hal memalukan yang tak ingin terjadi, hari ini terjadi, tepatnya pada tanggal 10 januari 2012 pada saat ujian akhir semester mata kuliah evaluasi pendidikan. Pertama kali saya sampai dikelas, saya melihat teman-teman saya yang sedang membuka buku, berdiskusi tentang mata kuliah yang akan diuaskan pada saat itu. Aku pun memdekati salah seorang temanku yang tengah berdiskusi dan aku meminta untuk mengulang apa yang ia bicarakan tadi (ulang dari awal) tapi rasanya mustahil, ia sudah berbicara panjang lebar masa saya harus minta ia ulang lagi. Lalu saya ikut saja memperhatikan apa yang mereka bicarakan. Ngobrol sebelum uas adalah metode belajar yang saya temukan pada saat kuliah ini. Sebelum uas, saya biasanya ngobrol tentang materi mata kuliah yang akan diuaskan, itu lebih mudah diingat dari pada hanya membaca saja. Tapi bukan berarti tidak membaca dahulu sebelumnya, tentunya kita harus paham dulu apa yang akan didiskusikan. Ok, kembali pada hal yang memalukan tadi…..

Saya sudah merasa tidak percaya diri dengan kemampuan saya, saya fikir, aku bisa tidak ya mengerjakan uas nanti. Melihat teman2 yang sudah berdiskusi saya menjadi terpersepsi bahwa mereka sudah lebih paham dari saya dan saya pasti lebik weakness dari mereka. Asumsi yang salah!.
Ketika dosen datang dengan membawa lembar jawaban dan soal, beliau-beliau menghimbau untuk kami bekerja secara jujur. Pada saat soal itu dibagikan, sontak seluruh apa yang saya fikirkan hilang,, meskipun terdapat sisa-sisa dari fikiran tersebut tidak memenuhi syarat untuk memberikan jawaban untuk soal yang saya pegang dan saya pelototi ini. Saya mencoba mengingat-ingat, pa yaa… apa yaa… ada beberapa yang saya ingat namun itu hanya 30% mungkin sehingga jawaban saya tidak optimal. Soal selanjutnya adalah soal hitungan. Cukup merasa lega karena saya tidak perlu menganalisis dan menggunakan otak saya menjadi lebih keras untuk menalar jawaban. Saya kerjakan soal itu dengan penuh percaya diri, sedikit tersenyum sambil mengingat-ngingat rumus. Namun, seperti lahar yang tiba-tiba keluar dari perut bumi, rumus tentang simpangan baku terlupakan. Saya lupa tentang rumus itu, padahal itu adalah rumus awal untuk melanjutkan hitungan selanjutnya.

Entah setan dari  mana, entah memakai kekuatan apa setan itu berhasil mempengaruhi saya. saya mulai memutar kepala dan melirik kepinggir saya, saya mulai memutar kepala ke belakang, saya membuka mulut saya dan berkata "rumus simpangan baku apa?" tak ada yang menjawab dari kedua teman disamping dan dibelakang saya, begitupun yang didepan saya ia tak mengubris perkataan saya. saya makin panik, memikirkan bagaimana kalau saya tidak dapat menyelesaikan soal ini, bagaimana kalo orang lain bisa menyelesaikan soal ini?. lalu sekarang saya dapat mengambil kesimpulan bahwa saya tidak percaya diri dan tidak percaya terhadap kemampuan yang saya punya pada saat itu. Dan saya hanya memikirkan orang lain yang belum tentu memikirkan saya. sial…. Kenapa baru sadar sekarang… watir nyaa.. saya baru ingat bahwa terdapat camera cctv di depan dan mungkin merekam saya  sedang beraksi. Nama saya tercemar, saya menjadi tercemar. Dimana kejujuran yang selalu saya agung-agungkan itu?? Sebuah penyesalan yang mengganjal di hati saya sekarang ini. demi sebuah nilai, saya rela melakukan perbuatan ketidakjujuran ini. wah memang sangat idealis sekali pemikiran saya saat ini… walaupun terlintas suara suara realistikme.. realistis saja kalo memang tidak bisa, sekreatif saja untuk mencari jawaban. Ketidaktahuan dalam menjawab soal itu adalah sebuah masalah, jadi bagaimana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut? Bisa dengan cara mencontek, itu sudah menyelesaikan masalah namun apakah hal itu dibenarkan? Apakah itu wajar? Itu curang! Hmm… persepsi orang tentu berbeda jadi, setiap kesimpulan tergantung seseorang memaknainya.

Sangat malu sekali ketika saya menceritakan kepada teman saya waktu dulu SMA saya pernah mencontek. Saya bilang saya "pernah" mencontek. Itu berarti dilakukan sesekali, tidak sering seperti yang dipersepsikannya. Sampai ia mengatakan "ratu contek".. haduhh nyeredet hate… padahal saya tidak sebusuk itu. Tapi apa daya setelah saya melakukan hal bodoh siang tadi, saya tidak bisa menganggapi apa-apa. Meluruskan, saya pernah mencontek saya tahu cara-cara mencontek dan saya dapatkan itu dari hasil mengamati lingkungan sekitar saya, walaupun saya pernah melakukan salah satu metode dari hal itu tetap saja dulu saya dianggap sebagai orang yang sangat tidak mahir dalam mencontek.

Namun Hal ini, kesalahan ini, tingkah bodoh ini, tidak hanya berlalu begitu saja, hal ini dapat menjadi sebuah pembelajaran agar tidak mengulangi kesalahan tersebut. Befikir cerdaslah. Orang cerdas ia tidak akan melakukan kesalahan yang pernah ia lakukan sebelumnya. 

Sabtu, 07 Januari 2012

Tanggung jawab?

Sebenarnya, apa sih tanggung jawab itu?
bagaimana sih mekamnisme seseorang yang diberikan tanggung jawab?
secara formalkan? resmikah? atas dasar apa memberikan tanggung jawab itu?
bagaimana jika orang yang anda berikan tanggung jawab itu tidak bersedia?
apakah anda akan terus memaksanya?
lalu jika orang itu menerima dengan keterpakasaannya, apakah anda yakin bahwa orang tersebut akan secara tulus dan ikhlas akan mengemban tanggung jawab itu? apakah malah semakin melenceng?
jika melenceng, orang pertama yang dihujat adalah orang yang dengan terpaksa menerima tanggung jawab tersebut, dan apa ia menerima hujatan itu? pasti ia akan mempunyai alibi "kan, dari awal saya tidak bersedia, kenapa masih ngotot anda memaksa? ya inilah akibatnya...."
bagaimana jika begitu?
dalam hal ini orang -orang itu tidak bisa disalahkan,,, lalu apa yang seharusnya dilakukan?